JEMBER, KABARHIT.COM, BKKBN dan Dexa Medica kolaborasi edukasi pencegahan stunting di Jember , Jumat (27/10/23).
Sedikitnya 700 bidan dari 6 kabupaten di Jawa Timur mengikuti kegiatan di Convention Hall Letkol dr. RM Soebandi.
Baca juga: Lomba Burung Berkicau Danpuspenerbal Cup 2024 Meriahkan HUT ke-68 Penerbal 2024
Edukasi ini dihadiri oleh Penyuluh KB Utama BKKBN RI; Dr. Ir. Dwi Listyawardani, M.Sc,Dip.Com, Kepala BKKBN Jawa Timur; Dra. Maria Ernawati, MM, Bupati Jember yang diwakili Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember; dr.Hendro Soelistijono MM.,M.Kes, dan Direktur Corporate Affairs Dexa Group Tarcius Tanto Randy.
Dwi Listyawardani menyampaikan dalam paparannya, angka stunting di Jember berdasarkan hasil SSGI Tahun 2022 merupakan yang tertinggi di Jawa Timur yaitu 34,9%, disusul Bondowoso, dan Situbondo.
“Di Jawa Timur terutama di daerah Jember, Bondowoso, Situbondo, Probolinggo ini angka stuntingnya masih cukup tinggi, kalau kita telusuri ini ada kaitannya dengan kebiasan menikah di usia dini. Kalau melihat data kelahiran di usia dini 15-19 tahun di wilayah ini angkanya di atas 40. Ini persoalan yang harus diselesaikan bersama,” ujarnya.
Menurut Listyawardani pencegahan stunting tidak cukup dilakukan pada masa 1000 Hari Pertama Kehidupan melainkan harus dimulai sejak remaja.
Baca juga: Kloter Pertama, Gubernur Adhy Lepas Jemaah haji Emberkasih Surabaya ke Tanah Suci
“Pencegahan pada masa 1000 Hari Pertama ini kita anggap tidak cukup, harus kita undur lagi mulai sebelum wanita atau remaja perempuan ini menikah. Jadi remaja perempuan jangan menikah di usia muda, kedua harus sehat, jangan diet berlebihan sehingga indeks masa tubuh kurang, Hb kurang. BKKBN juga menganjurkan usia minimal hamil 21 tahun karena kematangan organ reproduksi, bukan menghalangi menikah namun secara ilmiah jalan lahir baru cukup diameternya manakala perempuan berusia 21 tahun.
Mendukung hal tersebut, Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jawa Timur Lestari mengungkapkan IBI Jawa Timur memiliki jumlah personil terbanyak di Indonesia dan menjadi sumber kekuatan Provinsi Jawa Timur.
“Bidan adalah garda terdepan dalam kesehatan ibu dan anak. Memiliki kompetensi utama dalam membantu ibu di masa kehamilan hingga pascapersalinan, salah satu peran penting adalah memfasilitasi ibu agar dapat memberikan ASI Eksklusif dan nutrisi seimbang. Karenanya kami siap mensosialisasikan dan menyukseskan program penurunan stunting,” kata Lestari.
Baca juga: Pemprov Jatim Mulai Benahi 331 Fasum Terdampak Gempa Bumi di Pulau Bawean
Sementara itu Direktur Corporate Affairs Dexa Group, Tarcius Tanto Randy mengatakan PT. Dexa Media berkomitmen dalam menurunkan angka stunting salah satunya dengan menyediakan obat-obatan berkualitas.
“Berdarsarkan data Ikatan Dokter Indonesia anak yang mendapatkan ASI ekslusif berpotensi terbebas dari stunting. Untuk itu ada produk inovasi Dexa medica yang memperlancar dan meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI yaitu HerbaAsimor. Kita juga berinisiatif melalui platform teman bumil yang dapat membantu orang tua khususnya bumil dapat mempersiapkan kelahiran dengan baik dan mengawal tumbuh kembang anak dengan tepat melalui aplikasi tersebut,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang sebelumnya di kabarhit.com dengan judul "BKKBN dan Dexa Medica Edukasi ratusan bidan di Jatim Untuk Turunkan Stunting.". lihat harikel asli disini
Editor : Redaksi