JAKARTA , HINews - Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa kondisi politik saat ini terlalu banyak drama seperti drama Korea (drakor). Hal tersebut dikatakan mantan gubernur DKI Jakarta itu saat memberikan sambutannya di HUT ke-59 Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (6/11/2023) lalu.
Pernyataan Jokowi itu akhirnya menimbulkan reaksi beragam dari berbagai kalangan. Salah satunya dari Pembina Lembaga Pengawas Kinerja Aparatur Negara (LPKAN), Wibisono. Dia pun menilai pernyataan yang diutarakan oleh Jokowi adalah drama yang diciptakan oleh dirinya sendiri.
Baca juga: Kondisi Eropa Yang Berubah Sekularistik
Bahkan, Wibi pun menganalisa atas pro kontra pendapat para pakar hukum tatanegara, di mana pergerakan politik akhir akhir ini seperti skenario yang telah disusun secara sistematis oleh presiden Jokowi.
“Inilah politik, sah sah saja kalau presiden Jokowi melakukan manuver seperti ini. Tapi tidak elok dilakukan oleh presiden yang masih menjabat, harusnya presiden Jokowi netral dan bersikap negarawan,” ujar Wibisono dalam keterannya, Senin (13/11/2023).
“Dramatisasi politik yang dilakukan Jokowi sangat berbahaya untuk sistem demokrasi kita, apalagi konstitusi di acak acak Marwahnya demi kepentingan politik dinasti,” imbuhnya
Pengamat Militer ini juga berpandangan, bahwa Pemilu tahun 2024 ini seperti ajang unjuk kekuatan dua tokoh antara presiden Jokowi dengan ketum PDI-P Megawati Soekarno Putri, siapa yang paling power dan menjadi pemenang?
Menurutnya, komitmen Jokowi dan Prabowo sudah sangat jelas, yakni akan memenangkan pasangan ini dengan menitipkan putra kesayangannya menjadi pendamping Prabowo.
Baca juga: Catatan Politik Didik J Rachbini
Wibi juga memprediksi jika pasangan ini menang, akan tetapi stabilitas politik dan pemerintahan tidak berjalan dengan baik. Sebab akan terus ada perdebatan dari para pakar hukum. Karena majunya Gibran sebagai pendamping Prabowo dinilai telah menciderai konstitusi, atas putusan MK yang tidak etis.
”Kita tunggu drama politik selanjutnya, saya sih masih berharap presiden Jokowi bisa bersikap negarawan dan menarik putra sulungnya maju jadi cawapres, sehingga drama ini segera berakhir dengan baik, dan Jokowi akan dikenal sebagai tokoh negarawan yang mewariskan legacy demokrasi yang bermartabat,” pungkasnya
Seperti diketahui, saat memberikan sambutannya di HUT ke-59 Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (6/11/2023) presiden Jokowi mengatakan, kondisi politik saat ini terlalu banyak drama seperti drama Korea (drakor).
Baca juga: Jelang Pilkada Kota Bekasi, Masyarakat Diminta Tak Pilih Politisi Kutu Loncat
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga meminta semua pihak untuk memiliki pandangan yang sama untuk mewujudkan demokrasi yang berkualitas.
“Saat ini kita sudah masuk tahun politik tahun pemilu, dan saya ingin kita semua memiliki pandangan yang sama bahwa dalam demokrasi yang namanya kompetisi politik itu biasa itu biasa, wajar, keinginan untuk menang itu juga boleh-boleh saja itu juga wajar, bertanding untuk menang itu hal yang sangat wajar, tapi yang harus tetap kita tunjukkan adalah demokrasi yang berkualitas,” kata Jokowi. **
Artikel ini telah tayang sebelumnya di harianindonesianews.com dengan judul "Pengamat Ini Sebut Jokowi Tengah Ciptakan Drama Politik". lihat harikel asli disini
Editor : Redaksi