JAKARTA, HiNews - Waketum Partai NasDem, Ahmad Ali menegaskan bahwa pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) belum ada komunikasi dengan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto terkait indikasi tekanan instrumen kekuasaan dan hukum jelang Pilpres 2024.
"Sampai hari ini tidak ada komunikasi itu, bahkan tidak pernah ada komunikasi itu menurut saya. Karena kita tidak mau terjebak dengan drama-drama yang pada akhirnya kita menyerang antara satu sama lain," kata Ahmad Ali kepada wartawan, Sabtu (18/11/2023).
Baca juga: Kondisi Eropa Yang Berubah Sekularistik
Ali mengatakan AMIN tak pernah merasa mendapat tekanan terkait instrumen hukum dan kekuasaan. Dia menyebut tekanan yang diterima AMIN terkait instrumen kepala daerah dan partai tertentu.
"Kalau kemudian bahwa kami mau diajak berkomunikasi karena diperlakukan yang sama, jangan bawa-bawa kami dong, kami nggak pernah diperlakukan seperti itu. Justru bahkan kami merasakan tekanan itu dari kepala daerah dan partai tertentu," ujarnya.
Dia mengatakan pihak kepolisian selalu mengawal dan menjaga keberadaan NasDem dan Anies. Dia menyebut tekanan terhadap AMIN berasal dari instrumen lain.
"NasDem di mana-mana, Anies berada itu dikawal oleh polisi kok. Polisi melaksanakan tugasnya sebagai pengayom, pengaman, kami merasakan itu. Justru ada instrumen lain yang kemudian diduga afiliasinya memasang baliho di mana-mana, menolak Anies, intoleran dan lain-lain," ujarnya.
Baca juga: Catatan Politik Didik J Rachbini
Dia meminta tekanan yang dirasakan PDIP tak dibawa ke AMIN. Menurutnya, politik harus menggunakan rasional dan gagasan bukan perasaan.
"Ya bagaimana kita mau berkomunikasi, perasaan dia dibawa ke kita, ya jangan lah. Politik itu pakai rasional pakai gagasan bukan pakai perasaan," ucapnya.
Sebelumnya, dikutip dari detik.com, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut indikasi tekanan yang diterima PDIP dan Ganjar-Mahfud tak hanya dalam bentuk pencopotan baliho. Hasto mengatakan PDIP juga membangun komunikasi dengan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) terkait indikasi tekanan jelang Pilpres 2024.
Baca juga: Jelang Pilkada Kota Bekasi, Masyarakat Diminta Tak Pilih Politisi Kutu Loncat
"Oh, ya cukup banyak. Kan juga ada kan itu sama, kita menyepakati dengan AMIN juga, penggunaan suatu instrumen hukum, penggunaan instrumen kekuasaan. Dalam konteks ini kami juga membangun komunikasi dengan AMIN karena merasakan hal yang sama sehingga inilah yang kemudian kami luruskan supaya demokrasi berada pada koridornya, demokrasi berada pada rakyat yang mengambil keputusan bukan pada elite dan itu harus dibangun suatu narasi bagi masa depan," kata belum lama ini. ***
Artikel ini telah tayang sebelumnya di harianindonesianews.com dengan judul "Terkait Indikasi Tekanan Instrumen Kekuasaan Jelang Pilpres 2024, Pihak AMIN Mengaku Belum Komunikasi Dengan PDIP". lihat harikel asli disini
Editor : Redaksi