JAKARTA, HiNews - Kubu Capees/Cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) ogah menanggapi ajakan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dalam rangka melawan tekanan penguasa.
Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menanggapi pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyatakan akan berkomunikasi dengan kubu pasangan AMIN agar melakukan perlawanan dari tekanan penguasa.
Baca juga: Kondisi Eropa Yang Berubah Sekularistik
Ali mengaku heran dengan rencana tersebut, mengingat posisi Hasto yang merupakan bagian dari partai penguasa.
"Memang PDIP bukan penguasa? Penguasa ini konteksnya siapa? Salah alamat," kata Ahmad Ali, Sabtu (18/11) kemarin.
Ahmad Ali menegaskan, meski partainya mengusung pasangan Anies-Muhaimin, namun sampai hari ini NasDem tetap menjadi partai pendukung pemerintah hingga akhir masa jabatan.
Baca juga: Catatan Politik Didik J Rachbini
"Jangan ajak-ajak kami bos! NasDem sampai hari ini masih mendukung Pak Jokowi sebagai presiden hingga akhir masa jabatan," tegas dia.
Ahmad Ali bahkan mengingatkan Hasto, layaknya termakan omongan sendiri lantaran dulu pernah menyebut Anies sebagai pemimpin yang ditolak alam saat terpilih jadi Gubernur DKI pada Pilkada 2017.
Sebelumnya, Hasto menyatakan mengajak komunikasi kubu Anies-Muhaimin (AMIN) dikarenakan mulai adanya tekanan dari pihak tertentu. Salah satunya terkait banyaknya laporan berupa pencopotan baliho-baliho bergambar Ganjar-Mahfud.
Baca juga: Jelang Pilkada Kota Bekasi, Masyarakat Diminta Tak Pilih Politisi Kutu Loncat
"Dalam konteks ini kami juga membangun komunikasi dengan AMIN karena merasakan hal yang sama," ujar Hasto kemarin.**
Artikel ini telah tayang sebelumnya di harianindonesianews.com dengan judul "Kubu AMIN Ogah Ikuti Ajakan Sekjen PDIP untuk Lakukan Perlawanan Dari Tekanan Penguasa". lihat harikel asli disini
Editor : Redaksi