Wabah Pneumonia Sudah Masuk ke Eropa, Pemerintah Indonesia Diminta Waspada

awsnews.id
Wibisono

JAKARTA, HiNews - Kasus pneumonia di China dinilai bukan lagi persoalan yang misterius. Sebab, pemerintah negara tirai bambu itu telah melaporkan secara resmi bahwa kasus ini bukan karena patogen baru.

“Kalau dilihat, kasus pneumonia (di China) saat ini sudah tidak misterius lagi, karena pemerintah China sudah melaporkan secara resmi bahwa ini bukanlah disebabkan karena patogen baru. Bukan kuman baru, bakteri baru, atau virus baru,” ujar Wibisono, founder Biotech, saat memberi keterangan terhadap sejumlah awak media di Jakarta , Kamis (30/11/2023).

Baca juga: Kondisi Eropa Yang Berubah Sekularistik

Lebih lanjut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak menyatakan bahwa kasus pneumonia ini digolongkan dalam kasus darurat. Namun demikian tetap perlu diwaspadai.

“Jadi, WHO sendiri belum menerapkan ini sebagai sesuatu yang harus dinyatakan sebagai kedaruratan, tapi kalau bicara diwaspadai ya tentu perlu diwaspadai. Karena ini bicara bagaimana sistem kesehatan suatu negara, bisa enggak merespons lonjakan kasus yang banyak,” ujar Pembina Lembaga Pengawas Kinerja Aparatur Negara (LPKAN) ini.

Pihaknya meminta pemerintah untuk mewaspadai. Kementerian Kesehatan diminta bukan hanya memenuhi layanan kesehatan, namun juga harus dapat mendeteksi secara dini, dan dimitigasi sehingga (pneumonia) tidak menjadi beban di layanan kesehatan.

“Saya berharap situasi di Cina bisa diwaspadai oleh pemerintah Indonesia. Jangan sampai kita meremehkan penyakit ini, antisipasi terhadap warga Cina yang masuk ke Indonesia selayaknya dibatasi, dan kontrol ketat di semua bandara yang manjadi pintu masuk ditanah air, untuk masyarakat jangan panik, kita harus tetap menjaga imunitas dan rutin minum vitamin, jangan sampai pandemi terulang kembali,” pungkasnya.

Baca juga: Catatan Politik Didik J Rachbini

Seperti diketahui, wabah pneumonia misterius yang menyerang anak-anak kini tak hanya meledak di China, tetapi juga mulai terdeteksi di Eropa, khususnya Belanda. Negara kincir angin ini telah melaporkan peningkatan kasus pneumonia di kalangan anak-anak secara signifikan.

Sebelumnya, banyak wilayah di China terkena dampak lonjakan penyakit pernapasan yang mengejutkan ini, yang terutama menyerang anak-anak. Provinsi-provinsi di bagian utara China telah mengalami lonjakan penyakit mirip flu selama lima minggu berturut-turut sejak pertengahan Oktober.

Penyebaran virus corona yang cepat pada tahun 2020 telah mendorong pembatasan kesehatan masyarakat yang ketat dan tindakan karantina. Kini, kemunculan wabah pneumonia ini membuat sejumlah negara merasa gelisah.

Baca juga: Jelang Pilkada Kota Bekasi, Masyarakat Diminta Tak Pilih Politisi Kutu Loncat

Adapun penyakit ini telah membebani sistem rumah sakit China. Para pejabat China sejak itu mengumumkan bahwa mereka yakin peningkatan tersebut merupakan kombinasi dari penyakit umum seperti flu dan virus pernapasan, yang menyebar dengan mudah setelah China baru-baru ini melonggarkan pembatasan Covid-19. *

Artikel ini telah tayang sebelumnya di harianindonesianews.com dengan judul "Wabah Pneumonia Sudah Masuk ke Eropa, Pemerintah Indonesia Diminta Waspada". lihat harikel asli disini

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru