Dosen Nanyang Technological University Singapura Soroti Istilah Hilirisasi Digital yang Digagas Gibran

awsnews.id
Dosen Nanyang Technological University Singapura Soroti Istilah Hilirisasi Digital yang Digagas Gibran

JAKARTA, HINews - Calon wakli presiden (Cawapres) nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka kerap mengemukakan gagasan tentang hilirisasi digital. Namun wacana itu masih terus menuai pro dan kontra dari berbagai pihak.

Dosen Nanyang Technological University Singapura, Sulfikar Amir ikut menyoroti istilah hilirisasi digital yang kerap digaungkan oleh Cawapres nomor urut 2 itu ada.

Baca juga: Kondisi Eropa Yang Berubah Sekularistik

Menurut Sulfikar Amir, istilah tersebut hanyalah buatan Gibran Rakabuming sendiri yang tidak pernah ada di dunia.

Dosen kampus di Singapura tersebut juga menyebut jika istilah yang ada hanyalah digitalisasi, bukan hilirisasi digital.

“Di dunia ini yang namanya hilirisasi digital itu tidak ada. Saya seorang akademisi dan saya belajar tentang teknologi,” katanya, sebagaimana dikutip kilat.com dari Twitter @arwidodo pada Selasa, (26/12/ 2023)

Menurutnya, Gibran Rakabuming membuat istilah itu sendiri dan kerap diucapkan di berbagai kesempatan bicara.

“Namanya hilirisasi digital itu buatannya Gibran aja. Enggak ada namanya hilirisasi digital. Yang ada itu digitalisasi,” tandasnya.

Adapun momen Gibran mengucapkan istilah tersebut ketika berbicara tentang gagasannya di Debat Cawapres kemarin.

Baca juga: Catatan Politik Didik J Rachbini

Walikota Solo ini mengatakan untuk menggenjot hilirisasi digital maka dibutuhkan anak muda yang paham crypto.

“Untuk menuju Indonesia emas dibutuhkan generasi emas kita harus mampu merubah future challenge menjadi future opportunity,” paparnya, dikutip dari YouTube KPU RI.

“Kita harus punya future Talents yang dilengkapi dengan future skills untuk itu hilirisasi digital akan kami genjot,” sambungnya.


Lebih lanjut, Gibran akan menyiapkan berbagai anak muda yang memiliki keahlian dalam mendukung hilirisasi digital.

Baca juga: Jelang Pilkada Kota Bekasi, Masyarakat Diminta Tak Pilih Politisi Kutu Loncat

“Kita akan siapkan anak-anak muda yang ahli artificial intelligence, anak-anak muda yang ahli blockchain, anak-anak muda yang ahli robotik, anak-anak muda yang ahli perbankan syariah, anak-anak muda yang ahli kripto,” jelasnya.

Usut punya usut, gagasan Gibran untuk merekrut anak muda ahli kripto itu kini mengalami pro dan kontra.

Lantaran dikabarkan jika kripto itu haram sehingga banyak kalangan yang menentang keras gagasan tersebut.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di harianindonesianews.com dengan judul "Dosen Nanyang Technological University Singapura Soroti Istilah Hilirisasi Digital yang Digagas Gibran". lihat harikel asli disini

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru