Swaranews.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memang belum genap 3 tahun memimpin Kota Pahlawan. Namun, berbagai terobosan dan inovasinya perlahan berhasil merubah Surabaya. Bahkan, berbagai kebijakannya itu banyak menyita perhatian publik. Buktinya, sebanyak 106 penghargaan nasional dan internasional sudah diraihnya dalam kurun waktu kurang dari 3 tahun, baik penghargaan untuk personal maupun instansi sebagai Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Sejak awal dilantik menjabat Wali Kota Surabaya pada 26 Februari 2021, ia langsung bergerak menelorkan berbagai inovasi kreatifnya demi melayani warga Kota Surabaya. Berbagai terobosan dalam bidang pelayanan publik dilakukannya kala itu. Bahkan, kini Balai RW di Surabaya menjadi ujung tombak pelayanan warga, sebuah terobosan yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya.
Baca juga: KPU Provinsi Jawa Timur Pastikan Tidak Ada Calon Independen
Berbagai terobosan itu akhirnya berbuah manis. Sejak 2021 hingga akhir tahun 2023 ini, sebanyak 106 penghargaan sudah diraihnya, terdiri dari penghargaan secara personal sebanyak 26, lalu penghargaan nasional sebanyak 76, dan penghargaan internasional sebanyak 4 penghargaan.
“Semua pelayanan yang dilakukan oleh pemkot, tujuan utamanya bukan penghargaan, namun kami ingin memberikan yang terbaik untuk warga Kota Surabaya,” kata Wali Kota Eri di ruang kerjanya, Minggu (31/12/2023).
Dari sekian banyak penghargaan itu, ternyata beberapa penghargaan sangat fenomenal dan sejarah baru bagi Surabaya, karena baru pertama kali diraih oleh Pemkot Surabaya. Di antaranya adalah Penghargaan ASEAN Environtmentally Sustainable City (ESC) kategori Udara Terbersih Kota Besar.
Dengan penghargaan ini, Surabaya diakui sebagai kota yang memiliki udara terbersih se-ASEAN atau Asia Tenggara. Penghargaan internasional ini diterima langsung oleh Wali Kota Eri dalam acara yang bertajuk “The 5 ASEAN ESC Award and the 4 Certificate of Recognition” yang digelar di Jakarta.
“Dalam penghargaan ini, ada beberapa kategori, yaitu clean air, clean land, dan clean water. Sedangkan Kota Surabaya mendapatkan penghargaan dengan kategori clean air (udara bersih) di seluruh ASEAN. Jadi, Kota Surabaya dinilai mampu mengatasi emisi, polusi, dan itulah yang kita lakukan di Surabaya, sehingga kita mendapatkan penghargaan yang baru pertama kali diraih oleh Surabaya ini,” katanya.
Penghargaan internasional lainnya adalah Surabaya meraih Sertifikat Komitmen Kota Layak Anak Dunia dari Unicef. Sertifikat ini menjadi penguat bagi Surabaya untuk menjadi anggota Child Friendly Cities Initiatives (CFCI), sebuah forum atau jaringan khusus di dunia yang fokus pada Kota Layak Anak tingkat dunia. Surabaya menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang dinilai layak menjadi Kota Layak Anak Dunia.
“Tentu dukungan mereka bukan tanpa alasan karena Surabaya sudah meraih penghargaan KLA Kategori Utama yang merupakan kategori tertinggi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Atas keberhasilan ini, Surabaya dinilai layak dan sejajar dengan kota-kota besar dunia dalam memberikan kenyamanan, keamanan, dan pemenuhan hak kepada anak,” kata dia.
Baca juga: Josiah Michael: Selama ini Komunikasi PSI dengan Walikota Terbina denfan Baik
Sedangkan penghargaan nasional yang sangat fenomenal adalah penghargaan Manggala Karya Kencana (MKK) oleh BKKBN RI yang diberikan kepada Wali Kota Eri sekaligus diberikan kepada Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesehatan Keluarga (TP-PKK) Surabaya Rini Indriyani Eri Cahyadi. Penghargaan tertinggi ini diberikan berkat terobosan dan inovasi Pemkot Surabaya dalam menurunkan angka stunting dan kemiskinan.
Menurut Wali Kota Eri, Surabaya dinilai berhasil menjaga dan terus meningkatkan ketahanan keluarga. Mulai dari angka stunting dan kemiskinan yang terus menurun, serta pendampingan kepada keluarga yang terus dilakukan.
Ia mengakui bahwa selama ini jajaran Pemkot Surabaya dan TP PKK Surabaya terus berusaha merubah mindset atau cara berpikir warga Surabaya. Ia juga menyampaikan rasa syukurnya karena pembangunan SDM yang dilakukan sudah terlihat keberhasilannya dengan adanya guyub antarwarga Surabaya.
"Saya selalu katakan bahwa Surabaya bisa menurunkan angka stunting dan menurunkan angka kemiskinan bukan karena walikotanya, bukan karena pemerintahannya, tetapi karena warganya yang guyub rukun dan saling membantu antara satu dengan yang lainnya," tegasnya.
Dengan adanya sinergi dan kolaborasi dari semua pihak ditambah dengan adanya Kampung Madani dan Kampung Pancasila yang mulai diterapkan di Surabaya, ia sangat yakin persoalan stunting, gizi buruk, kemiskinan, angka kematian ibu dan anak, serta semua masalah di Kota Surabaya akan cepat terselesaikan.
Baca juga: Gus Iqdam Doakan Surabaya Makin Rukun dan Berkah
Berbagai terobosan itu pula, akhirnya Wali Kota Eri mendapatkan banyak penghargaan dari berbagai media, baik media lokal maupun nasional. Mereka semua sepakat bahwa Wali Kota Eri berhasil membangun Surabaya menjadi lebih baik.
“Jadi, semua penghargaan ini untuk seluruh warga Kota Surabaya, termasuk media. Karena memang yang mengkomunikasikan dan menyebarluaskan berbagai program itu adalah media. Saya dan jajaran pemkot tidak bisa sendirian membangun kota ini, tapi kami butuh dukungan dari semua pihak, semua warga Surabaya. Kalau kita bersama-sama membangun kota ini, saya yakin Surabaya ke depan akan menjadi kota yang baldatun toyyibatun warabbun ghafur,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang sebelumnya di swaranews.com dengan judul "Hampir Tiga Tahun Pimpin Surabaya, Eri Cahyadi Raih 206 Penghargaan". lihat harikel asli disini
Editor : Redaksi