HNN, PACITAN - Menjelang Pemilu 2024, Badan Ekskutif Mahasiswa ( BEM) STKIP di Kabupaten Pacitan Jawa Timur bersikap tegas mengecam adanya black campaign ( Kampanye hitam ) dan penyeberan berita bohong.
Menurut Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa STKIP Fatima Nur Warisma black campaign dan berita bohong ( Hoaks) sangat berpotensi menimbulkan keresahan di Masyarakat bahkan memungkinkan terjadinya perpecahan.
Baca juga: Mayjen TNI Rafael Terima Penghargaan Prapanca Award dari PWI Jatim
Sehingga lanjut Fatima, Black Campaign jelas bertentangan dengan isi deklarasi Pemilu damai yang sudah diselenggarakan oleh seluruh elemen Masyarakat termasuk kalangan Mahasiswa di Kabupaten Pacitan.
”Saat ini kami masih fokus pembenahan pada internal struktur kemahasiswaan, karena Pemilu sudah di depan mata jadi jangan ada hasutan yang digunakan para kelompok yang tidak bertanggung jawab untuk memperkeruh suasana,” ujar Fatima, Sabtu (13/1/24).
Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat khususnya warga Kabupaten Pacitan agar tidak mudah percaya dengan kabar ataupun ajakan baik secara langsung maupun melalui selebaran yang belum tentu kebenarannya.
“Apabila ada masyarakat mempromosikan partai dan calon presiden (Capres) idolanya, baik secara langsung atau melalui media sosial gunakanlah cara cara yang baik dan benar,”pinta Fatima.
Meski hanya simpatisan, BEM Pacitan ini meminta agar dalam melaksanakan kampanye dengan cara yang lebih bijaksana sesuai aturan dan ketentuan yang ada.
“Kami Mahasiswa berharap masyarakat harus bijaksana dan cerdas dalam menghadapi fenomena maraknya berita bohong, terutama di tahun politik yang serba kepentingan,”tambah Fatima.
Baca juga: Mas Hakim Sosialisasi di Arena CFD Jombang, Targetkan Gen Z Demam Wayang Topeng Jati Duwur
Ia juga berpesan harus ada filtrasi dalam menerima informasi. Check dan recheck penting dilakukan untuk mengetahui validitas kebenaran dari informasi tersebut.
Sementara itu, Revin salah satu mahasiswa Pacitan mengungkapkan, secara pribadi menolak secara tegas segala bentuk kampanye hitam maupun berita bohong yang menghasut Masyarakat.
“Selain sangat mencederai demokrasi kita,hal ini dapat menjadi pemecah belah persatuan dan kesatuan Karena jika ikut arus kampanye hitam, bisa jadi masyarakat yang akan dirugikan,” ulasnya.
Revin juga mengajak kepada segenap masyarakat Pacitan untuk membentengi diri serta menjaga keluarga, masyarakat, lingkungan dan desanya dari segala bentuk adu domba dari kampanye hitam, ujaran kebencian dan semua hal-hal yang merusak.
Baca juga: PN Surabaya Didemo, Nama Crazy Rich Budi Said Dicatut Dalam Kasus Tanah
” Saya meyakini bahwa substansi pemilihan langsung adalah upaya kita untuk melahirkan pemimpin-pemimpin yang baik bermartabat dan bermanfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat,”kata Revin.
Pemimpin yang baik menurut Revin harus dilahirkan dengan proses demokrasi yang baik.
“Proses demokrasi yang dipenuhi dengan adu domba, kampanye hitam dan ujaran kebencian hanya akan menimbulkan kerusakan dan meninggalkan residu berkepanjangan yang sangat merusak peradaban yang kita bangun selama ini,”tegas Revin. (V1K)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di hariannasionalnews.com dengan judul "Mahasiswa di Pacitan Kecam dan Tolak Black Campaign Jelang Pemilu 2024". lihat harikel asli disini
Editor : Redaksi