Warga Puncak Bogor Tolak Alih Fungsi Kebun Teh Jadi Bangunan

awsnews.id
Warga melakukan pemasangan spanduk penolakan ekploitasi Kebun Teh untuk tempat Wisata. Spanduk berukuran 3 x 5 meter dengan tulisan. "Stop perusakan Kebun Teh Dan Lahan Resapan" dipasang di samping eks Rumah Makan Rindu Alam.

KABUPATEN BOGOR, HINews  - Warga  Puncak, Kabupaten Bogor, menolak alih fungsi kebun Teh menjadi bangunan  yang tidak mengindahkan kearifan lokal. Mereka  minta Kebun Teh tetap harus di lestarikan berikut hutan-hutan yang ada di Kawasan Puncak. Karena Teh adalah ikon Puncak.

Warga melakukan pemasangan spanduk penolakan ekploitasi Kebun Teh untuk tempat Wisata. Spanduk berukuran 3 x 5 meter dengan tulisan. "Stop perusakan Kebun Teh Dan Lahan Resapan"  dipasang di samping eks Rumah Makan Rindu Alam.

Baca juga: Kondisi Eropa Yang Berubah Sekularistik

Koordinator aksi, Dede Rahmat, kepada HINews meminta PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) untuk menghentikan pemberian KSO dan melakukan mortarotium atas perijinan yang sudah di keluarkan. "Kami mohon PTPN bisa menghentikan program KSO yang dilakukan fan melakukan moratorium atas Ijin - Ijin sudah di keluarkan. Karena jika tidak Maka kami khawatir kebun teh yang tinggal 10-15 % dari total kebun teh yang di HGU oleh PPTN akan semakin habis. Dan jangan sampai ikon kebun teh di Puncak kelak hanya tinggal cerita" ujarnya, Selasa (16/1/2024).

Dede juga mempertanyakan apa yang dilakukan PTPN selama ini tidak pernah melibatkan masyarakat. Masyarakat hanya dijadikan pekerja saja, tidak pernah terlibat atau diajak dalam pelestarian kebun teh. Padahal mereka berharap agar PTPN mengajak warga Puncak untuk plasma perkebunan, bukan malah di KSO-kan untuk Kepentingan yang jauh dari usaha perkebunan.

"Kami sebagai warga Puncak tidak pernah diajak dalam pelestarian kebun teh. Yang ada hanya sebagai pekerja atau buruh. Jika kebun teh dianggap tidak lagi ekonomis, menurut saya salah. Karena orang ke Puncak Salah satunya adalah untuk menikmati keasrian dari kebun teh. Kalau sekarang malah di KSO kan dan di alih fungsikan menjadi bangunan beton, menurut Kami itu kesalahan yang di buat oleh PTPN. Dan Ini yang kami tolak," tegasnya.

Baca juga: Catatan Politik Didik J Rachbini

H. Bode dari Kerukunan Wargi Adat Gunung Pangrango ( KUAT ), mengatakan, kebun Teh yang merupakan peninggalan para leluhur harus dijadikan tanah Adat. Harus dilestarikan dan dijaga eksistensinya, bukan di habiskan hanya untuk mengikuti, nafsu ekonomi.

"Kebun Teh Ini peninggalan para leluhur. Harus di jaga dan dilestarikan,  Sudah selayaknya menjadi tanah Adat masyarakat Puncak. Agar ada harmoni antara Budaya, Alam dan Sosio ekonomi masyarakatnya," pintanya.

Baca juga: Jelang Pilkada Kota Bekasi, Masyarakat Diminta Tak Pilih Politisi Kutu Loncat

Beberapa elemen masyarakat telribat dalam aksi penolakan alih fungsi kebun teh menjadi bangunan yang lebih mengutamakan bisnis Pariwisata. Selain Dari KWB, KUAT, AMBS ( Aliansi Masyarakat Bogor Selatan ) juga Dari Forum Majelis Taklim Dan Forum Tugu Bergerak. Mereka bersama-sama warga Masyarakat Naringgul Desa Tugu Selatan menolak masifnya alih fungsi lahan yang selain merusak alam dan kebun teh juga dikhawatirkan akan menimbulkan bencana alam ke depan. Mereka mengancam akan terus bergerak jika permintaannya tidak diindahkan oleh PTPN . (Soe)

Artikel ini telah tayang sebelumnya di harianindonesianews.com dengan judul "Warga Puncak Bogor Tolak Alih Fungsi Kebun Teh Jadi Bangunan". lihat harikel asli disini

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru