Dari yang Tersisa IV (bagian tiga)

Reporter : Roy Arudam
Ilustrasi/foto dokumentasi pribadi

Surabaya,AWSNews.id - Rimba mengakui dirinya merasa damai dan tentram saat Nita memeluknya kembali, hingga membuatnya bimbang. 

Sebenarnya ada secercah harapan bagi dia untuk rujuk dengan Nita. 

Baca juga: Dari yang Tersisa III (bagian tiga)

Namun keinginan itu sirna, ketika dia tahu mantan teman hidupnya itu masih bersahabat dengan dua kawannya yang diduga penyebab runtuhnya bangunan rumah tangga mereka.

Rimba saat melihat Nita bersama dua temannya itu, dia ingin segera pergi meninggalkan Hotel tempat Nita menginap.

Tapi niatnya diurungkan, sebab ia ingin menghargai Nita yang datang dari jauh. 

Dia sebenarnya merasa simpati dengan keinginan Nita yang akhir-akhir ini gencar mengajaknya rujuk. Namun hatinya masih belum tergugah. 

Nita ketika ke Surabaya selalu mengabari Rimba dan mengajaknya ketemu, bahkan Rimba menyempatkan mengajak Nita jalan-jalan. 

Hanya saja kali ini membuatnya gerah, lantaran Nita mengajak dua temannya tersebut. 

Selain itu, kedatangan Nita tidak tepat, sebab tahun ini adalah tahun politik, menjelang pencoblosan, sehingga tidak banyak waktu bagi Rimba bersama Nita. 

Banyak agenda sosialisasi pencalegan maupun capres-cawapres yang harus dipublikasikan, dan jadwalnya pun adakalanya dadakan hingga larut malam.

Rimba sebenarnya benci melihat dua temannya itu, bahkan ingin menghajarnya dan diamuk hingga babak belur.

Tapi dia masih berpikir bijak, dan mempertimbangkan dampaknya. 

Ia berpikir masa lalu cukup dijadikan pelajaran dan tak harus meninggalkan dendam.

Bahkan saking ingin menghilangkan rasa dendam tersebut, dia menyuruh Nita mengajak dua temannya makan malam bersama. Walau interaksi Rimba dengan mereka berdua sangatlah minim.

                              ***

Usai makan malam, Nita mengajak Rimba ke kamar Hotel, awalnya Rimba menolak, khawatir Nita akan meminta atau mengajaknya macam-macam. 

Akan tetapi Nita meyakinkan Rimba, hingga dia menuruti kehendaknya.

Awalnya Nita mengajak Rimba diskusi tentang hawa politik lokal hingga nasional menjelang pemungutan suara.

Dan pada akhirnya Nita kembali meminta Rimba agar membangun kembali rumah tangga mereka yang telah roboh.

"Aku harap engkau mengerti, aku sudah berapa kali jauh-jauh datang kesini hanya untuk mengajakmu rujuk, tapi kau tak pernah mengerti, apa tidak cukup permintaan maaf dan janjiku untuk tidak mengulangi kesalahan masa lalu." kata Nita.

"Mungkin jika engkau tahu akan perasaanku, betapa menyesalnya aku dengan kesalahan yang ku perbuat tempo dulu itu." lanjut Nita.

Matanya kini berkaca-kaca, ia berusaha agar air matanya tidak tumpah.

Pun Nita berusaha tegar sambil meyakinkan Rimba. 

"Apa engkau tidak ingin mengulang kembali, saat memintaku memelukmu dan menemanimu tidur hingga pulas saat engkau pulang pagi," kata Nita lagi. 

Usai meluapkan perasaannya itu, Nita tidak kuat lagi menahan air matanya. Air matanya tumpah membasahi pipinya yang tembem bagai apem itu.

Melihat Nita menangis, larut dalam kesedihan, Rimba iba melihatnya. 

Hanya saja Rimba cuma bisa memeluknya. Sementara Nita juga melalukan hal yang sama, dia juga tidak bisa berbuat apa-apa.

Nita hanya pasrah, sambil menjatuhkan kepalanya di dada Rimba. 

Rimba kemudian mencium kenang Nita, kedua pipinya juga bibirnya. Hal yang sering ia lakukan saat masih menjadi pasangan hidupnya yang sah. 

Baca juga: Dari yang Tersisa III (bagian II)

Sambil membelai rambutnya, ia pun berkata kepada Nita. 

"Sudahlah kau tak usah menangis, ayoo kita keluar, malam ini aku ingin bersamamu tapi tidak di hotel ini, kita cari nongkrong yang bagus," kata Rimba.

"Sekarang kau mandi dulu, biar keliatan cantik dan harum," imbau Rimba. 

Namun Nita tidak menggubris seruan Rimba, ia masih memeluk erat mantan suaminya itu, seolah tidak ingin melepaskannya. 

Nita bagaikan dilanda rindu yang sangat dalam, terpisah daratan dan lautan dalam waktu puluhan tahun. 

Tapi setelah dibujuk beberapa kali Nita pun menuruti ucapan Rimba.

Lalu ia melangkah ke kamar mandi kendati wajahnya sedikit cemberut dan kecewa.

Dari raut wajahnya terlihat jelas, rasa rindunya pada Rimba masih sangat kentara.

Sementara Rimba membuka pesan WA yang masuk sambil memeriksa agenda pengawalan besok. 

Ketika buka grup WA ternyata besok ada agenda jam 9 pagi, sosialisasi pencalegan sekaligus capres - cawapres. Tapi niat keluar bersama Nita tidak diurungkan.

Malam ini, dia berjanji hanya ingin  membahagiakan mantan istrinya itu, walau hal ini bukan yang diharapkan atau yang diinginkan Nita.

Nita menginginkan rujuk, tetapi Rimba belum tergugah hatinya. 

Usai mandi Nita menghampiri Rimba, tubuhnya cuma dibalut handuk tebal, ia menyunggingkan senyumnya.

Lantas Nita menyuruh Rimba mandi juga. Namun Rimba ogah, ia tidak ingin mandi malam ini. Ia merasa dirinya tidak bau keringat.

"Baumu kecut masak enggak mau mandi?" Rayu Nita.

Baca juga: Dari Yang Tersisa IV (bagian IV)

"Percuma Nit, meskipun mandi kalau enggak ganti pakaian," Rimba bikin alasan.

Nita memandang Rimba sejenak, lalu dia berkata.

"Aku bawa baju baru, memang aku bawa dari Jakarta untuk kamu, ukurannya pas dengan badanmu,"katanya. 

Rimba kaget ucapan Nita, seolah tidak percaya dengan apa yang didengarnya.

Memang, saat mereka masih hidup seatap, Nita beberapa kali membelikan pakaian Rimba, sehingga dia tahu ukuran baju hingga celananya. 

"Terimakasih Nita, tapi sebenarnya kau tak harus lakukan itu," tukas Rimba.

"Sudah jangan banyak protes, cepat mandi sana," imbau Nita.

"Gini aja, itu jaketmu?" tanya Rimba sambil menunjuk jaket jeans warna putih yang digantung. 

Nita mengangguk. Rupanya dia mengerti apa yang dimaksud Rimba. Lalu dia melangkah dan mengambil jaket itu.

"Iya sudah paket jaketku saja, baju ini pakai hari Senin aja pas kamu kerja," tutur Nita. 

Lalu Nita memasangkan jaket itu ke tubuh Rimba, sambil membenahi lengannya dan kerah di lehernya. Setelah itu Nita kembali memeluk Rimba.

Kemudian mereka turun melalui life hotel menuju tempat parkir.

Februari 2024

Bersambung

Editor : awsnews.id

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru