Bagaimana Nasib Sandi Setelah PPP Tak Dapat Kursi di DPR RI

awsnews.id
Bendera PPP (Ist)

JAKARTA, HINews - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menggelar pleno hasil Pemilu 2024, dari sejumlah peserta partai pemilu 2019 lalu, termyata PPP tak bernasib baik.

Pada pemilu 2024 ini PPP harus tersingkir dari Senayan, ironisnya, partai yang permah berjaya di era orde baru itu harus tergusur dari kursi DPR RI, lantaran tak dapat mengumpulkan 4 persen suara sah atau ambang batas parlemen (Parliamentary threshold).

Baca juga: Kondisi Eropa Yang Berubah Sekularistik

Yang menjadi perhatian publik adalah kehadiran sosok Sandiaga Uno PPP resmi tidak lolos ke DPR RI. Dimana Sandi baru saja pindah dari Partai Gerindra ke PPP sebelum Pemilu 2024.

Sandi pernah jadi politikus termoncer di Indonesia pada 2019. Dia menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta setelah menang pilkada bareng Anies Baswedan.

Di usia 50 tahun, Sandi menjadi calon wakil presiden. Dia mendampingi rekan separtainya, Prabowo Subianto, dalam Pilpres 2019.

Meski kalah, nama Sandi tetap berkibar. Presiden Jokowi mengajaknya bergabung ke pemerintahan. Sandi diberi kursi menteri pariwisata dan ekonomi kreatif.

Menjelang Pemilu Serentak 2024, Sandi mulai membuka komunikasi dengan berbagai partai. Pada 23 April 2023, ia mengirim surat pengunduran diri sebagai kader Gerindra kepada Prabowo.

Pada 14 Juni 2023, Sandi mengumumkan bergabung dengan PPP. Ia langsung didapuk sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP.

Sandi pun masuk dalam bursa calon wakil presiden (cawapres) berbagai lembaga survei. Dia bersaing dengan sejumlah nama, seperti Erick Thohir dan Ridwan Kamil.

Saat PPP berkoalisi dengan PDIP mengusung Ganjar Pranowo, nama Sandi menguat sebagai cawapres. PPP mengusung Sandi sebagai pendamping Ganjar.

"Rapimnas VI PPP mengusulkan saudara Sandiaga Uno sebagai cawapres untuk mendampingi capres Ganjar Pranowo dalam Pemilu 2024," kata Sekjen PPP Arwani Thomafi di Hotel Sultan, Jakarta, 17 Juni 2023.

Baca juga: Catatan Politik Didik J Rachbini

Meski begitu, PDIP malah memilih Mahfud MD sebagai cawapres Ganjar. Sandiaga gagal mendapat tiket meskipun sudah berpindah partai.

"Walaupun hati teriris... Itu bakal quotes itu. Itu belajar dari Gus Romy [Muhamad Romahurmuziy]. Hati teriris, tetapi muka harus tersenyum, insyaallah rezeki tidak akan ke mana," kata Sandi dikutip dari kanal YouTube GMPI, 18 Oktober 2023.

Sandiaga tetap bertahan meskipun tak dapat kursi cawapres. Dia ikut mengampanyekan PPP dan Ganjar-Mahfud di berbagai daerah.

Manuver Sandiaga memenangkan PPP tak kendor meskipun berbagai survei menyebut PPP tak akan lolos. Dia mengklaim survei internal menyebut elektabilitas PPP sudah melampaui 4 persen.

Melansir cnn, pemungutan suara dilakukan 14 Februari 2024, lalu suara direkapitulasi KPU hingga hari ini. Partai Sandiaga, PPP, cuma mengumpulkan 5.878.777 atau setara 3,87 persen suara sah.

Baca juga: Jelang Pilkada Kota Bekasi, Masyarakat Diminta Tak Pilih Politisi Kutu Loncat

Partai Ka'bah tidak lolos ke DPR. Partai harus mengumpulkan 4 persen suara sah untuk bisa masuk ke Senayan.

Di saat bersamaan, pasangan calon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud yang didukung Sandiaga gagal di pilpres. Suara Ganjar-Mahfud cuma 27.040.878 atau 16,47 persen suara sah.**

 

 

Artikel ini telah tayang sebelumnya di harianindonesianews.com dengan judul "Bagaimana Nasib Sandi Setelah PPP Tak Dapat Kursi di DPR RI". lihat harikel asli disini

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru