Yayasan Prabu Foundation Siap Berperan Aktif Tangkal Penyebaran Faham Radikal

awsnews.id
Yayasan Prabu Foundation Siap Berperan Aktif Tangkal Penyebaran Faham Radikal

BANDUNG , HINews - Guna menangkal aksi faham radikalisme dan mengantisipasi penyebaran penyimpangan aqidah yang berujung pada propaganda politik, Yayasan Prabu Foundation menggelar Fokus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan di Cafe Traco, Desa Cibiru Wetan, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Kamis (4/4/2024).

Kegiatan FGD dengan tema "Antisipasi berkembangnya radikalisme dan teror, serta urgensitas membangun semangat persatuan elemen masyarakat pasca Pemilu 2024" itu bertujuan untuk menjaga stabilitas kamtibmas menjelang hari raya Idul Fitri 2024.

Baca juga: Kondisi Eropa Yang Berubah Sekularistik

Kegiatan FGD ini dihadiri oleh Kasatgaswiil Densus 88 Jabar sekaligus pembina Yayasan Foundation, Kombes Pol Satori, SH. Selain itu hadir pula para mantan Gubernur Negara Islam Indonesia (NII) Komandemen Wilayah (KW 9), mantan Panglima Keamanan NII KW 9 Jabar, sejumlah mantan bupati dan camat NII KW 9 Jabar.

Ketua Yayasan Prabu Foundation, Asep Muhargono yang juga mantan aktivis NII mengatakan, pasca Pemilu dan menjelang hari Raya Idul Fitri tahun 2024, pihaknya mengantisipasi terjadinya gerakan intoleransi, radikalisme dan terorisme.

“Moment Ramadan ini, kami melaksanakan bersilaturahmi untuk menyatukan misi visi dan sepakat antisipasi gerakan sempalan NII. Kami pun sepakat akan terus menjaga persatuan NKRI. Termasuk antisipasi gerakan radikalime dan terorisme,” kata Asep usai FGD melalui keterangannya, Kamis (4/4/2024).

Dia juga menyayangkan bahwa saat ini pergerakan NII di Jawa Barat masih berkembang. Hal itu disinyalir karena adanya kelalaian pihak pemerintah dalam mengawasi  berkembangnya jaringan-jaringan NII.

"Kembali tumbuhnya sel-sel NII di Jawa Barat mungkin karena pemerintah dalam beberapa bulan terakhir ini lebih fokus pada penanganan pemilu. Sehingga pergerakan jaringan NII sulit terdeteksi dengan baik," ujar Asep.

Asep juga mengaku bahwa selama 4 bulan ini, pihaknya mendapatkan informasi yang sangat luar biasa bahwa perkembangan pergerakan anti terhadap NKRI sangat pesat kenaikannya.

Baca juga: Catatan Politik Didik J Rachbini

“Oleh karena itu, kita fokus kepada menangkal aksi radikalisme, karena dari data yang ada bahwa perkembangan NII saat ini tidak bisa ditahan, tidak bisa dieliminir apabila tidak ada pergerakan dari organisasi, pemerintahan dan jajaran kepolisian,” jelasnya.

Menurut Asep, Yayasan Prabu Foundation yang dibentuk dan telah 8 cabang di Jabar ini jadi sarana para mantan NII dalam antisipasi gerakan radikalisme dan terorisme khususnya di Jabar serta membangun persatuan Indonesia.

Sementara itu, Kasatgaswiil Densus 88 Jabar yang juga pembina Yayasan Foundation, Kombes Pol Satori, SH mengatakan, bibit-bibit gerakan inteloransi, radikalisme dan terorisme masih ada dengan nama lain atau sempalannya.

“Gerakan intoleran, radikalime dan terorisme masih ada di Indonesia, sehingga serta harus diantisipasi semua stakeholder, diantaranya Jajaran Kepolisian tingkat polsek, polres dan Polda, serta kesbangpol,” jelasnya.

Baca juga: Jelang Pilkada Kota Bekasi, Masyarakat Diminta Tak Pilih Politisi Kutu Loncat

Satori pun mengapresiasi kepada jajaran pengurus Yayasan Prabu Foundation yang dibentuk oleh para mantan pentolan NII Jabar telah menggelar FGD.

“Pengurus Yayasan Prabu Foundation jadi sarana untuk pembangun persatuan Indonesia dan menjaga agar kamtibmas kondusif pascapemilu serta berharap jelang Idulf) Fitri pun tetap kondusif,” tandasnya.**

Artikel ini telah tayang sebelumnya di harianindonesianews.com dengan judul "Yayasan Prabu Foundation Siap Berperan Aktif Tangkal Penyebaran Faham Radikal". lihat harikel asli disini

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru