SURABAYA, KABARHIT.COM - Tak seperti Pilwali lalu, beberapa waktu ini, Eri Cahyadi mulai berkeliling meminta dukungan ke Partai-partai untuk Pilkada Surabaya 2024.
Mulai dari PDIP (2/5), kemudian lanjut Demokrat (4/5) dan minggu kemarin (5/5) datang ke desk Pilkada PKB.
Baca juga: Lomba Burung Berkicau Danpuspenerbal Cup 2024 Meriahkan HUT ke-68 Penerbal 2024
Terkait fenomena ini, Direktur LSM Sarana Demokrasi, Asada menganalisa ada beberapa hal yang mungkin menjadi pertimbangan Eri Cahyadi.
Yang pertama, Cak Sade panggilan akrab Asada mengungkapkan bahwa Wali kota Surabaya tersebut tidak lagi percaya diri bisa mengulang kemenangan hanya bersama PDI Perjuangan.
Di Pilkada 2020, dengan percaya dirinya Eri Cahyadi maju bersama Armuji hanya diusung PDIP dan terakhir baru PSI ikut mendukung.
"Sangat berbeda dengan saat ini yang seolah 'Ngamen' ke Partai lain dalam upaya mengumpulkan dukungan," terang Sade.
"Padahal, menurut saya, seharusnya Eri bersikap sama seperti di pilkada 2020, suara PDIP sudah cukup untuk mengusungnya dan Ia diam saja menunggu dukungan masuk dengan sendirinya. Tak perlu muter-muter kayak Keh-kehan (Gangsing, red)," sebutnya.
Baca juga: Kloter Pertama, Gubernur Adhy Lepas Jemaah haji Emberkasih Surabaya ke Tanah Suci
Alasan ingin merangkul semua partai, gotong-royong membangun Surabaya, menurut Sade adalah alibi klasik seorang politisi.
Kemudian, Sade juga menyangka, tujuan Eri berkeliling daftar ke Partai lain adalah menutup peluang atau menghambat partai lain untuk mengajukan calon lain.
"Kita lihat saja! apakah semua partai yang dikunjungi Eri akan mendukung atau bahkan mendukung yang lain pasca keputusan Koalisi atau oposisi DPP PDIP di akhir Mei nanti?" tanya Sade.
Bisa juga, kata Sade, Eri berjaga-jaga jika kedepan tidak jadi didukung PDIP, karena dari kasak-kusuk internal, hanya muncul nama Fuad Benardi (Putra Tri Rismaharini) berpasangan dengan Armuji (Wakil Walikota Surabaya saat ini).
Baca juga: Pemprov Jatim Mulai Benahi 331 Fasum Terdampak Gempa Bumi di Pulau Bawean
Dan analisa yang terakhir adalah Eri Cahyadi sudah tidak nyaman ada di PDIP. Karena Walikota Surabaya ini melihat kecerdikan Partai belogo Banteng yang seolah-olah berusaha mengunci posisinya untuk mendapat dukungan partai lain, baik di posisi calon Walikota maupun Calon Wawali.
Diketahui, saat Eri Cahyadi mengembalikan formulir di PDIP, langsung dipasangkan dengan Cawawali Armuji dan kemudian pendaftaran ditutup.
Artikel ini telah tayang sebelumnya di kabarhit.com dengan judul "Terkesan Kurang Pede , Eri Cahyadi Ngamen Minta Dukungan Ke Partai Lain Untuk Pilkada 2024". lihat harikel asli disini
Editor : Redaksi