Gamelan Cokekan Miniatur Grup Karawitan sudah terdaftar di UNESCO.

author awsnews.id

- Pewarta

Kamis, 28 Sep 2023 20:45 WIB

Gamelan Cokekan Miniatur Grup Karawitan sudah terdaftar di UNESCO.

i

FOTO : INSANUL FADHIL/KOMINFO PONOROGO EKSIS : Pemain siter beraksi saat kesenian cokekan tampil di atas panggung pada event Ponorogo Rikolo Semono.

PONOROGO. KABARHIT.COM - EVENT Ponorogo Rikolo Semono mengingatkan akan kesenian tradisional yang mulai jarang dikenal, seperti Cokekan, sebuah miniatur grup karawitan. Hanya perlu pemain kendang, siter, gender, dan gong bumbung berbahan bambu untuk mengiringi pesinden menyanyikan tembang Jawa.

Cokekan ikut naik panggung di Ponorogo Rikolo Semono selama dua pekan di Alun-Alun Ponorogo mulai 21 hingga 30 September 2023. Budianto, warga Desa Campurejo Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo, menggawangi kesenian cokekan selama sepuluh tahun terakhir. "Grup ini dibentuk pada tahun 2014," ujar Budianto.

Baca Juga: Lomba Burung Berkicau Danpuspenerbal Cup 2024 Meriahkan HUT ke-68 Penerbal 2024

Generasi muda lega karena tertarik memelihara cokekan dan mahir bermain kendang dan gender. Menguasai siter membutuhkan latihan khusus yang memakan waktu. Budianto memiliki banyak stok pesinden muda. Anak SMP juga ikut cokekan,’’ ungkapnya.

Cokekan memangkas pengrawit, seperti pemain elektone yang meniadakan personel dalam band. Cokekan dikenal sebagai pemain gamelan yang mengamen dan cocok untuk mengiringi pengunjung rumah makan atau tamu. "Dari segi biaya lebih murah daripada mengundang grup karawitan dengan perangkat gamelan lengkap," kata Budianto.

Baca Juga: Kloter Pertama, Gubernur Adhy Lepas Jemaah haji Emberkasih Surabaya ke Tanah Suci

Sekadar diketahui, cokekan sudah mendapat pengakuan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai warisan budaya takbenda bersama enam jenis gamelan asli Jawa lainnya, pada 2013 lalu. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi meregistrasikannya dengan nomor: 2013003793.

Budianto berharap Pemkab Ponorogo turun tangan melestarikan kesenian tradisional yang terancam punah. Tanpa kecuali, gamelan cokekan. Gelaran event Ponorogo Rikolo Semono akhirnya memberi kesempatan Budianto bersama anggota grupnya naik panggung. ‘’Kalau event ini masuk agenda tahunan, maka tahun depan kami main lagi,’’ ujarnya.

Baca Juga: Pemprov Jatim Mulai Benahi 331 Fasum Terdampak Gempa Bumi di Pulau Bawean

(Dilansir dari Kominfo Ponorogo)

Artikel ini telah tayang sebelumnya di kabarhit.com dengan judul "Gamelan Cokekan Miniatur Grup Karawitan sudah terdaftar di UNESCO.". lihat harikel asli disini

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU