Pemkot Surabaya gulirkan Gerakan Pangan Murah guna tekan inflasi - Beritaja

author awsnews.id

- Pewarta

Selasa, 17 Okt 2023 03:45 WIB

Pemkot Surabaya gulirkan Gerakan Pangan Murah guna tekan inflasi - Beritaja

i

Pemkot Surabaya gulirkan Gerakan Pangan Murah guna tekan inflasi - Beritaja

SURABAYA,KABARHIT.COM - Pemkot Surabaya menggulirkan Gerakan Pangan Murah serentak Nasional untuk menekan inflasi dengan menstabilkan harga pangan pada Hari Pangan Sedunia.

Pada Hari Pangan Sedunia 2023, Gerakan Pangan Murah nasional dilakukan online dan offline, dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian bersama Kepala Bapanas dan Plt Menteri Pertanian RI Arief Prasetyo Adi secara daring. Gerakan Pangan Murah dilakukan secara luring di 186 titik di Indonesia.

Baca Juga: Lomba Burung Berkicau Danpuspenerbal Cup 2024 Meriahkan HUT ke-68 Penerbal 2024

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani meninjau Gerakan Pangan Murah di Kantor Kecamatan Sukomanunggal, Senin (16/10/2023).

“Memperingati Hari Pangan, kita mengadakan Pasar Murah (Gerakan Pangan Murah) untuk menjaga inflasi dan memastikan stok (bahan pokok). Kami akan terus bersinergi dan di lakukan di masing-masing wilayah, setelah ini ada di wilayah Surabaya Barat, di Kecamatan Sambikerep dan Pakal,” kita Wali Kota Eri.

Wali Kota Eri mengatakan Gerakan Pangan Murah dilaksanakan oleh Pemkot Surabaya melalui DKPP Kota Surabaya, sudah digelar keempat kali. "DKPP Kota Surabaya akan terus melakukannya. Ini akan mengurangi beban warga Surabaya terhadap harga pasar," katanya.

Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian, meminta pemerintah daerah untuk menjaga stok dan distribusi 3 komoditas penyebab inflasi: gula, beras, dan cabai rawit. Pemkot telah menyiapkan skema untuk menjaga hal tersebut. Yaitu, neraca komoditi beras dan gula diperbaiki, kerjasama dengan daerah penghasil cabai dilakukan.

“Gula dan beras kita sudah ada neraca komoditinya, itu terpenuhi kebutuhannya sampai bulan Desember 2023, kita stoknya ada. Sehingga warga jangan panik karena stoknya ada dan harganya bisa stabil. Cabai rawit juga sudah kita lakukan intervensi dengan daerah penghasil maupun pasar induk, jadi di Surabaya ini sesuai dengan HET (Harga Eceran Tertinggi),” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan bahwa dalam Gerakan Pangan Murah serentak Nasional, pemkot menyediakan beras sebanyak 10 ton, gula sebanyak 1,5 ton, minyak goreng sebanyak 1.300 pack, serta bawang merah, bawang putih, dan cabai rawit masing-masing sebanyak 200 kg. Kegiatan Gerakan Pangan Murah ini direncanakan akan terus berlanjut hingga bulan Desember 2023, setiap dua pekan sekali.

“Bahan pokok yang dijual dibawah harga pasar, minyak seharga Rp 14.000, gula Rp 14.000, cabai rawit Rp 5.000 per pack. Seperti yang disampaikan Pak Wali, setelah ini Kecamatan Pakal dan Sambikerep karena kita sudah keliling di Surabaya Pusat, Timur dan Selatan. Setelah itu kita ke wilayah Surabaya Utara supaya masyarakat semua bisa merasakan semuanya,” kata Antiek.

Baca Juga: Kloter Pertama, Gubernur Adhy Lepas Jemaah haji Emberkasih Surabaya ke Tanah Suci

Oleh sebabnya, Ina Rahmawati warga Kecamatan Sukomanunggal Kota Surabaya ikut memanfaatkan program Gerakan Pangan Murah. Ia mengaku bahwa harga bahan pokok yang tersedia melalui Gerakan Pangan Murah dibawah harga pasar.

“Terima kasih kepada pemerintah yang menyediakan pasar murah ini karena sangat membantu bagi kami. Saya tadi beli beras dan minyak, harganya di bawah pasaran. Semoga ke depan, pemerintah bisa mengontrol harga pangan,” pungkasnya.

Pemkot Surabaya akan buka stand khusus di setiap pasar di Kota Pahlawan untuk imbau pedagang jual bahan pokok sesuai HET.

“Sebagian sudah jalan, hari ini di pasar Wonokromo sudah. Kita letakkan di depan sendiri untuk tempat menjaga HET. Kalau tidak begitu, pedagang yang di dalam pasar bisa menaikan lagi (harganya). Target di bulan ini dan maksimal 10 Nopember sudah ada semua,” terang dia.

Wali Kota Eri menyatakan tidak menggunakan anggaran belanja tidak terduga untuk menekan inflasi karena kebutuhannya telah terpenuhi melalui anggaran belanja program.

Baca Juga: Pemprov Jatim Mulai Benahi 331 Fasum Terdampak Gempa Bumi di Pulau Bawean

"Surabaya tidak menggunakan dana darurat karena sudah ada belanja program yang ditentukan untuk penanganan inflasi. Jika subsidi dari belanja program tidak mencukupi, baru kami akan menggunakan belanja darurat atau BTT," ungkapnya

Dalam Gerakan Pangan Murah serentak Nasional, pemkot Kota Surabaya menyediakan beras 10 ton, gula 1,5 ton, minyak goreng 1.300 pack, dan bawang merah, bawang putih, serta cabai rawit masing-masing 200 kg. Gerakan Pangan Murah akan berlangsung hingga Desember 2023, setiap dua pekan sekali.

 

Artikel ini telah tayang sebelumnya di kabarhit.com dengan judul "Pemkot Surabaya gulirkan Gerakan Pangan Murah guna tekan inflasi - Beritaja". lihat harikel asli disini

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU