Swaranews.com - Setelah pelaksanaan reses yang merupakan jaring aspirasi masurakay dari Anggota DPRD Kota Surabaya di medio Oktober 2023 terdapat beberapa temuan, informasi dan harapan dari masyarakat yang ada di Kota Pahlawan ini.
Menurut Cahyo Siswo Utomo, Anggota DPRD Kota Surabaya temuan itu diantaranya, masih ada data keluarga miskin yang belum valid, artinya masih ada yang warga miskin tidak tercatat. Kemudian masih ada pula yang tidak tepat tepat sasaran. Sekilas kami melihat orang ini mampu, tapi dia dapat bantuan keluarga miskin.
Baca Juga: KPU Provinsi Jawa Timur Pastikan Tidak Ada Calon Independen
"Kedua, masih ada warga yang sudah terdata sebagai keluarga miskin, di depan rumahnya sudah ada stiker Gakin (keluarga miskin), namun sampai hari ini belum mendapat bantuan. Langkah yang kami tempuh saat ini kita mengumpulkan data. Setelah itu kita akan komunikasikan dengan Dinas Sosial Kota Surabaya," ujarnya, Rabu (25/10/2023) di Jalan Yos Sudarso Surabaya.
Cahyo mengingatkan, saat ini sudah akhir Oktober dan sebentar lagi ini sudah di penghujung tahun. Mau dibantu kapan mereka ini ?
"Jangan sampai stikerisasi yang dipasang sejak akhir tahun 2022, sampai sekarang masih ada yang belum mendapatkan bantuan. Hal itu kami kawal agar keluarga miskin di Kota Surabaya ini mendapatkan haknya," tegas Cahyo Siswo Utomo.
Legislator dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyebutkan bahwa masih ada beberapa warga di Kota Surabaya yang kesulitan fasilitas PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Masih ada kampung yang belum punya balai RW. Jadi Balai RW mereka masih menumpang di fasilitas perumahan atau developernya. Kemudian ketika ingin membangun, salah satunya tidak punya kamar mandi, tidak bisa.
"Nah, pemerintah kota tidak bisa memfasilitas itu. Karena lokasinya bukan milik kampung atau aset pemkot, Padahal di sekitar lokasi tersebut banyak lahan aset pemkot," papar Cahyo.
Dirinya menyampaikan bahwa pihaknya sudah membicarakan hal itu secara khusus ke Sekda Kota Surabaya bahwa di kampung ini tidak punya balai RW. Terus bagaimana aktivitas warganya. Disana ada PAUD dan bank sampah dan seterusnya.
"Jadi tidak bisa membangun kamar mandi. Mohon jadi perhatian," ungkapnya.
Temuan yang lain masih ada masyarakat yang masih menunggak biaya sekolah. Tunggakan itu terjadi di jenjang sebelumnya dan ada juga di saat ini. Rata-rata mereka di sekolah swasta. Masyarakat yang menunggak sekolah ini terkendala dalam menempuh pendidikannya. Contoh, tidak bisa ikut ujian sekolah.
Baca Juga: Josiah Michael: Selama ini Komunikasi PSI dengan Walikota Terbina denfan Baik
"Solusinya, kami berkomunikasi dengan Dispendik, agar bisa membantu masyarakat yang punya kendala tadi. Selain itu kami juga koordinasikan dengan baznas untuk mengatasi tunggakan tersebut," beber Cahyo.
Dia menyatakan bahwa pihaknya tak berhenti disitu dengan menggandeng lembaga yang bisa mengupayakan bantuan dari CSR atau dari masyarakat yang mampu dan mau membantu.
"Kami selain mengadvokasi juga membantu," tambahnya.
Hal lainnya adalah kebutuhan sekolah di sebuah wilayah. Termasuk sekolah persamaan atau kejar paket bagi masyarakat yang tidak mampu, tetapi ingin sekolah lagi. Masih ada warga yang BPJSnya tidak aktif.
Baca Juga: Gus Iqdam Doakan Surabaya Makin Rukun dan Berkah
"Jadi ada warga yang tiap ke puskesmas harus bayar terus. Karena BPJSnya tidak aktif. Saya datang ke Puskesmas itu. Hasilnya. kurang dari 24 jam BPJSnya sudah aktif," ucapnya.
Sebagai upaya menyampaikan informasi, Cahyo juga mensosialisasikan terkait beasiswa pemuda tanhguh. Beasiswa Pemuda tangguh ini untuk anak kuliah, terutama bagi mereka yang tidak mampu.
"Masih ada masyarakat yang baru tahu. Untuk iti kita sampaikan untuk pendaftaran yang baru, dibuka pada Februari 2024. Kalau kesulitan mendaftar melalui online bisa saya bantu teknisnya," tutup Cahyo Siswo Utomo, Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya.
Artikel ini telah tayang sebelumnya di swaranews.com dengan judul "Cahyo Siwo Utomo: Masih Ada Warga Terdata Miskin Namun Belum Terima Bantuan". lihat harikel asli disini
Editor : Redaksi