Elektabilitas Ganjar-Mahfur Anjlok, PDI-P Mulai Dekati Kubu AMIN

author awsnews.id

- Pewarta

Senin, 27 Nov 2023 12:45 WIB

Elektabilitas Ganjar-Mahfur Anjlok, PDI-P Mulai Dekati Kubu AMIN

i

Pasangan no urut 03 Ganjar-mahfud (Ist)

JAKARTA, Hinews - Elektabilitas pasangan capres/cawapres nomor urut 01 Ganjar Pranowo-Mahfud MD saat ini tengah mengalami kemerosotan. Persoalan itu dipicu selain mesin partai yang dinilai belum bekerja maksimal, sejumlah relawan pendukung paslon yang diusung oleh PDi-Perjuangan dan PPP itu juga banyak lompat ke kubu Prabowo-Gibran.

Menanggapi turunnya elektabilitas Ganjar-Mahfud, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro, menilai kubu PDI-P belum bisa mengimbangi narasi yang diusung kubu Amin ataupun capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

Baca Juga: Kondisi Eropa Yang Berubah Sekularistik

"Penurunan elektabilitas secara signifikan karena belum optimalnya mesin politik partai dalam menciptakan narasi baru di tengah wacana perubahan yang digaungkan Anies-Muhaimin dan Keberlanjutan yang dibawa Prabowo-Gibran," kata Agung seperti dikutip dari kompas.com, Senin (27/11/2023). 

Di sisi lain, Agung juga menilai terjadi kurang koordinasi di internal kubu Ganjar-Mahfud. Dia mencontohkan soal isu kritik penegakan hukum di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), di mana Ganjar dan Mahfud memberikan pernyataan yang seakan bertolak belakang. 

"Mengemuka disharmoni dan miskoordinasi duet Ganjar-Mahfud saat merespon isu-isu aktual soal hukum," ujar Agung. "Misalnya ketika Ganjar memberikan penilaian skor 5 di bidang hukum yang notabene Menteri Hukum dan HAM berasal dari kader PDI-P dan cawapresnya adalah seorang Menko Polhukam," sambung Agung. 

Seperti diketahui, kubu PDI-P mencoba membuka komunikasi dengan kubu rival, yakni Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung capres-cawapres nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin), diperkirakan dampak dari mesin partai yang belum efektif. 

Dimana Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menilai tekanan politik yang mereka alami semakin banyak menjelang Pilpres dan Pemilu 2024. Hasto juga sempat menyinggung soal netralitas aparat dalam peta persaingan Pilpres 2024. Maka dari itu dia mengklaim PDI-P mencoba berkomunikasi dengan kubu Amin. 

Baca Juga: Catatan Politik Didik J Rachbini

"Cukup banyak (tekanan yang muncul). Kita menyepakati dengan Amin juga, (adanya) penggunaan suatu instrumen hukum, instrumen kekuasaan. Dalam konteks ini, kami juga membangun komunikasi dengan Amin, karena merasakan hal yang sama," kata Hasto pada 18 November 2023. 

Tekanan-tekanan itu, menurut Hasto, meliputi penurunan baliho Ganjar Pranowo-Mahfud MD serta intimidasi terhadap tim sukses. Namun, klaim Hasto mengenai komunikasi itu dibantah oleh kubu Anies-Cak Imin. **

 

 

Baca Juga: Jelang Pilkada Kota Bekasi, Masyarakat Diminta Tak Pilih Politisi Kutu Loncat

 

 

Artikel ini telah tayang sebelumnya di harianindonesianews.com dengan judul "Elektabilitas Ganjar-Mahfur Anjlok, PDI-P Mulai Dekati Kubu AMIN". lihat harikel asli disini

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU