Sebut DIY Politik Dinasti, Ade Armando Usik Masyarakat Yogyakarta

author awsnews.id

- Pewarta

Senin, 04 Des 2023 09:15 WIB

Sebut DIY Politik Dinasti, Ade Armando Usik Masyarakat Yogyakarta

i

Kader PSI Ade Armando

JAKARTA, HINews - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando ditantang utuuk mengkampanyekan anti keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Hal tersebut menyusul dengan pernyataan Ade Armando yang menyebut di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terjadi dinasti politik sebenarnya

Baca Juga: Kondisi Eropa Yang Berubah Sekularistik

Pakar Komunikasi Universitas Airlangga (Unair) Henri Subiakto
menyebut Ade bisa saja melakukan hal tersebut jika memang keberatan dengan kondisi saat ini di DIY.

“Kalau Ade dan partainya merasa punya keberatan dengan keistimewaan Yogyakarta, silahkan saja sekalian disampaikan secara terbuka, kampanyekan anti keistimewaan DIY dan deklarasikan,” ungkapnya melansir unggahannya di X, Senin (4/12/2023).

Ia memberi usul. Menurutnya, Ade dan partainya bisa saja mengubah UU di parlemen. Jika memang ingin menghilangkan keistimewaan DIY.

“Tentu kami akan menentang politik anti keistimewaan Yogyakarta yang Anda anut itu, jika betul-betul berani jujur,” ujarnya.

Meski begitu, bagi Henry, apa yang disampaikan Ade menujukkan pemikiran Ade yang kian hari tidak selaras dengan logika.

“Tiba-tiba saja si Ade ini nyerang Keraton Jogja yang dia anggap dinasti yang harusnga dikritisi mahasiswa yg demo kemarin, bukan ke dinasti yang sedang dia bela,” katanya.

Baca Juga: Catatan Politik Didik J Rachbini

Pasalnya, menurut Henry, sistem pemilihan kepala daerah di DIY memang beda dengan lainnya karena jelas dasarnya. Karena memang memiliki sejarah yang panjang.

“Keraton Yogyakarta pemegang mandatnya memang dinasti Mataram yang punya sejarah panjang jauh sebelum Republik ini berdiri,” jelasnya.

Atas pertimbangan itulah, pemilihan kepala daerah di DIY dan di daerah lainnya di Indonesia berbeda. Namun begitu, menurutnya, hal tersebut sebelumnya berdasarkan kehendak rakyat.

“Sehingga tatacara pengangkatan Kepala daerah Yogyakarta, dilakukan sesuai tradisi Kraton saat mengangkat Sultan Hamengkubuwono yang sekaligus memiliki kedudukan sebagai Gubernur DIY,” terangnya

Baca Juga: Jelang Pilkada Kota Bekasi, Masyarakat Diminta Tak Pilih Politisi Kutu Loncat

Kondisi tersebut, jelas Henry, beda halnya daei politik dinasti yang dibela Ade. Disoroti karena memang dianggap menabrak aturan lewat Mahakamah Konstitusi (MK).

“Berbeda dengan dinasti yang lagi dibela Ade. Menjadi kontroversi dan catatan sejarah buruk negeri ini karena ada pemaksaan perubahan aturan lewat MK untuk meloloskan politik dinasti itu,” pungkasnya.

“Ini terbukti bermasalah sampai harus diadili oleh MKMK, hingga ketuanya paman Usman diberhentikan dari jabatan Ketua MK karena melakukan pelanggaran berat,” tandasnya.**

Artikel ini telah tayang sebelumnya di harianindonesianews.com dengan judul "Sebut DIY Politik Dinasti, Ade Armando Usik Masyarakat Yogyakarta". lihat harikel asli disini

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU