Meski Elektabilitas Menurun, PDI-P Diprediksi Tetap Juarai Pemilu 2024

author awsnews.id

- Pewarta

Rabu, 27 Des 2023 08:05 WIB

Meski Elektabilitas Menurun, PDI-P Diprediksi Tetap Juarai Pemilu 2024

i

Meski Elektabilitas Menurun, PDI-P Diprediksi Tetap Juarai Pemilu 2024

JAKARTA, HINews - Elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) hingga akhir tahun ini akan terus menurun. Hak tersebut berdasarkan hasil survei Indikator Politik pada akhir Desember 2023 ini.

Meski demikian, dalam surveinya PDI-P sempat meninggi ketika Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri, mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden.

Baca Juga: Kondisi Eropa Yang Berubah Sekularistik

Berdasarkan survei tersebut, tingkat keterpilihan PDIP pada Januari 2023 meninggi hingga 21,9 persen. Namun pada April 2023 pasca masalah Piala Dunia gagal diadakan di Indonesia, angkanya menyusut menjadi 16,5 persen. Kemudian, tingkat keterpilihan kembali meningkat menjadi 20,4 persen ketika Megawati mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden.

Angka ini terus meningkat hingga puncaknya mencapai 23,7 persen di bulan Juli 2023. Lalu menyusut menjadi 19,1 persen ketika survei dilakukan pada 23-24 Desember 2023.

Penurunan elektabilitas partai berlambang banteng moncong putih ini berbanding terbalik dengan Partai Gerindra.

"Recover elektabilitas PDIP terutama setelah deklarasi Ganjar sebagai calon presiden, tapi trennya turun terus. Sementara Gerindra kebalikannya. Kalau kita tarik (data) sejak tahun lalu, tren Gerindra naik, konsisten naik," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers secara daring, Selasa (26/12/2023).

Berdasarkan survei yang sama, elektabilitas Gerindra sempat berada di posisi 10,3 persen pada September 2022. Kemudian naik mencapai 17,3 persen sekitar Juli-Juli 2023, dan kembali naik 18,2 persen ketika survei dilakukan. Adapun Partai Golkar, menunjukkan tren yang naik turun. Pada September 2022 misalnya, tingkat keterpilihan partai berlambang pohon beringin ini mencapai 10 persen, lalu anjlok menjadi 6,7 persen di Januari 2023.

Baca Juga: Catatan Politik Didik J Rachbini

Perolehan elektabilitas tertinggi diraih partai ini sekitar 3-5 Desember 2023 mencapai 10,5 persen, sebelum akhirnya menyusut menjadi 9,3 persen saat survei survei dilakukan. "Golkar naik turun. Sempat naik beberapa waktu lalu, dan data terakhir di kisaran 9,3 persen untuk Golkar. Untuk partai-partai lain, selisihnya tipis-tipis," ucap dia.

Lebih lanjut Burhanuddin menyampaikan, alasan kebanyakan orang atau 43,4 persen dari total responden memilih Gerindra karena suka dengan Ketua Umumnya, Prabowo Subianto. Sedangkan, alasan masyarakat memilih PDIP karena suka dengan Presiden Jokowi. Namun ia melihat, basis pemilih PDIP cenderung menurun dan beralih ke Partai Gerindra.

"Mereka yang suka Pak Jokowi yang memilih PDIP turun tinggal 7,4 persen. Salah satu yang membuat penurunan suara PDIP adalah yang sebelumnya pilih PDIP mulai pindah ke partai lain, di antaranya ada yang suka Jokowi tapi milihnya Gerindra," ujarnya.

Secara keseluruhan, survei menunjukkan elektabilitas PDI-P tetap berada di posisi teratas dengan tingkat keterpilihan 19,1 persen. Posisi kedua ditempati oleh Partai Gerindra dengan tingkat keterpilihan 18,2 persen. Namun, keunggulan PDIP belum bisa dinyatakan absolut lantaran survei memiliki margin of error 2,9 persen.

Baca Juga: Jelang Pilkada Kota Bekasi, Masyarakat Diminta Tak Pilih Politisi Kutu Loncat

Sebagai informasi, sebagaimana dikabarkan kompas.com, survei dilakukan pada 23-24 Desember 2023 melalui telepon. Target survei adalah populasi Indonesia yang berusia 17 tahun, memiliki telepon seluler. Total sampel sebanyak 1.217 responden yang dipilih melalui metode random digit dialing (RDD) dan double sampling. Margin of error survei diperkirakan 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Artikel ini telah tayang sebelumnya di harianindonesianews.com dengan judul "Meski Elektabilitas Menurun, PDI-P Diprediksi Tetap Juarai Pemilu 2024". lihat harikel asli disini

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU