Wali Kota Eri Cahyadi Minta Parkir Berlangganan atau Pakai QRIS untuk Cegah Kebocoran PAD

author awsnews.id

- Pewarta

Senin, 08 Jan 2024 13:25 WIB

Wali Kota Eri Cahyadi Minta Parkir Berlangganan atau Pakai QRIS untuk Cegah Kebocoran PAD

i

Wali Kota Eri Cahyadi

SURABAYA | ARTIK.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berupaya mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi parkir. Salah satu upaya itu adalah dengan menerapkan parkir berlangganan atau pembayaran retribusi melalui QRIS.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan telah meminta Dinas Perhubungan (Dishub) mengevaluasi titik-titik lokasi parkir. Harapannya, evaluasi ini dapat mencegah kebocoran PAD dari retribusi parkir.
 
"Sudah ada beberapa evaluasi titik-titiknya. Jadi hari ini Kadishub (Kepala Dishub) ada dua pilihan, parkir berlangganan atau semua titik parkir itu adalah menggunakan QRIS, tidak lagi menggunakan manual," kata Wali Kota Eri Cahyadi, Minggu (7/1/2024)
 
Dengan demikian, Wali Kota Eri menyebut, ada keterjaminan antara Juru Parkir (Jukir) dengan Pemkot Surabaya. Ia mencontohkan, misalnya juru parkir mendapat 40 persen dari total pendapatan, maka akan langsung masuk ke Jukir tersebut. Pun demikian dengan pendapatan 60 persen juga langsung masuk ke pemerintah.
 
"Jadi hasilnya (pendapatan retribusi) berapa, kalau Jukirnya 40 persen, langsung masuk ke Jukir 40 persen, dan masuk ke pemerintahnya 60 persen. Itu lebih fair, lebih adil," jelasnya.
 
Wali Kota Eri meyakini, melalui mekanisme pembayaran seperti ini, maka akan dapat mencegah kebocoran PAD dari retribusi parkir. Lebih dari itu, pola ini juga diharapkan membendung adanya oknum petugas Dishub yang bermain dengan retribusi parkir.
 
"Kalau selama ini Jukir mengatakan bahwa wong Dishub kakean dulinan (orang Dishub kebanyakan bermain), nah dengan QRIS ini insyaallah akan memberikan kepastian dengan parkir berlangganan antara Jukir dengan teman-teman Dishub," tegasnya.
 
Di samping menerapkan parkir melalui pembayaran QRIS, Wali Kota Eri menyampaikan telah meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan pemeriksaan PAD Surabaya. Hasil rekomendasi BPK adalah semua restoran atau tempat makan di Surabaya harus menyediakan tapping atau alat pembayaran untuk parkir.
 
"Jadi secara otomatis pembayarannya lewat itu, tidak ada lagi gedog manual. Dari situ kita nanti bisa lihat, berapa tapping yang masuk. Jadi semua tempat-tempat yang menghasilkan PAD, tidak ada lagi pendapatan dilakukan secara manual," tegas dia.
 
Di sisi lain, Wali Kota Eri telah meminta Dishub Surabaya memastikan tidak ada lagi Jukir yang menarik retribusi parkir di atas ketentuan. Hal ini sebagaimana telah menjadi komitmen dalam kontrak kinerja Kepala Dishub Surabaya dan jajarannya.

Baca Juga: Banjir dan Lahar Dingin di Sumbar, Update Terbaru Korban Meninggal 43 Orang

(*)

Baca Juga: Pembangunan Kantor Perwakilan DPD RI Jatim, Terobosan di Tengah Moratorium Menteri Keuangan

Artikel ini telah tayang sebelumnya di artik.id dengan judul "Wali Kota Eri Cahyadi Minta Parkir Berlangganan atau Pakai QRIS untuk Cegah Kebocoran PAD". lihat harikel asli disini

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU