TERNATE, HINews- Calon Presiden nomor urut satu Anies Baswedan menyatakan bahwa keterpanggilan dirinya untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024 bukan soal ingin menjadi presiden. Namun mantan gubernur DKI Jakarta ini menyebut banyak fakta ketimpangan yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia tak terkecuali di Maluku Utara.
“Harga beras murah atau mahal? Apakah perlu dilanjutkan? Pendidikan murah atau mahal? Banyak pulau-pulau di sini kekurangan guru. Banyak yang sekolahnya rusak. Apakah itu perlu diteruskan? Perlunya apa? Perubahan,” kata Anies, saat berkampanye di Taman Nukila Ternate, Maluku Utara, Jumat (26/1).
Baca Juga: Kondisi Eropa Yang Berubah Sekularistik
Menurut dia, berkumpulnya ribuan manusia dalam rangka kampanye paslon 01 itu lantaran menginginkan suatu perubahan. Kita ingin melakukan kebijakan yang memberikan rasa kesetaraan. Saya datang ke sini, berbicara soal ketimpangan, keadilan, bukan karena saya menjadi calon presiden. Bukan,” ucapnya.
Baca Juga: Catatan Politik Didik J Rachbini
Anies juga mengaku pernah berkunjung ke maluku saat 2011-2012 silam. “Saya tiba di sini tahun 2011-2012, pada waktu itu kami mengirimkan guru-guru ke pulau-pulau yang terpencil. Namanya Indonesia mengajar. Waktu itu Bupatinya Bapak Muhammad Kasuba yang ada di sini. Kami kirimkan guru datang ke sini. Itu kira-kira 13-14 tahun yang lalu. Guru datang bergantian,” kata dia. **
Baca Juga: Jelang Pilkada Kota Bekasi, Masyarakat Diminta Tak Pilih Politisi Kutu Loncat
Artikel ini telah tayang sebelumnya di harianindonesianews.com dengan judul "Kampanye di Maluku, Anies Bicara Soal Banyaknya Ketimpangan di Indonesia". lihat harikel asli disini
Editor : Redaksi