Gus Salam : Jalani Ramadhan Dengan Penuh Kekhusyukan

author awsnews.id

- Pewarta

Sabtu, 16 Mar 2024 23:40 WIB

Gus Salam : Jalani Ramadhan Dengan Penuh Kekhusyukan

i

Gus Salam : Jalani Ramadhan Dengan Penuh Kekhusyukan

Swaranews.com - Bulan suci Ramadan adalah bulan spiritual. Pada bulan penuh beekah ini, setiap Muslim memfokuskan waktu, pikiran, dan hatinya untuk mempererat hubungan dengan Allah SWT. Maka, Ramadanpun menjadi momen yang tepat untuk melatih beribadah dengan khusyuk.

Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif, Denanyar - Jombang, KH. Abdussalam Sohib, kekhusyukan tidak hanya bisa dibangun dalam shalat, tetapi juga dalam keintiman hubungan seorang hamba dengan Allah SWT, khususnya di bulan Ramadan.

Baca Juga: KPU Provinsi Jawa Timur Pastikan Tidak Ada Calon Independen

"Bulan yang seperti itu semangatnya, yang membawa suatu spiritualitas, suatu keadaan hati dan jiwa yang merasa dekat kepada Allah, itu tentu akan sangat membantu kita untuk meningkatkan kualitas shalat di dalam Ramadhan," kata Gus Salam (Sapaan Akrab KH. Abdussalam Shohib-Red) Kepada Wartawan, Sabtu (16/3/2024)

Kekhusyukan yang selalu dikejar di setiap ibadah shalat bisa terbantu dengan adanya suasana spiritualitas dan fokus yang sangat tinggi pada bulan suci Ramadhan. Berbagai shalat, baik yang wajib maupun sunah, pun dapat dilakukan pada bulan Ramadhan dengan lebih khusyuk dan tawadhu.

"Lebih dari itu, ada suatu tambahan shalat sunah yang disyariatkan hanya pada malam-malam bulan Ramadan, yaitu shalat Tarawih. Kalau qiyamullail di luar Ramadan itu hanya mencakup Tahajud dan Witir maka pada Ramadan qiyamullail itu mencakup Tarawih, Tahajud, dan Witir," paparnya

Gus Salam menegaskan bahwa Shalat Tarawih merupakan salah satu medium perbaikan diri seorang Muslim. Medium jati diri kita itu adalah memperbanyak shalat malam pada bulan Ramadan, karena itulah ada shalat Tarawih.

"Beribadah di waktu dan tempat yang memiliki kemuliaan. Ada beberapa tempat yang jika seorang Muslim mendekatkan diri kepada Allah SWT di tempat tersebut maka fadilahnya bertambah. Misalnya, doanya akan terkabulkan jika berdoa di tempat itu," terangnya.

Begitu pun kemuliaan waktu. Ada waktu yang mempunyai kemuliaan sehingga bila beribadah di waktu itu maka pahalanya akan berlipat.

"Di antara kemuliaan waktu itu adalah Ramadhan, sehingga kalau kita melaksanakan shalat, wajib ataupun sunah, itu akan dilipatgandakan oleh Allah SWT," ungkap Gus Salam.

Cucu Pendiri Nahdlatul Ulama' tersebut menyampaikan soal bagaimana melatih kekhusyukan dalam shalat. Dia menjelaskan, ada beberapa amalan dalam shalat. Pertama, amalan fisik seperti rukuk dan sujud. Kedua, amalan lisan seperti bacaan al-Fatihah dan bacaan doa, terakhir yaitu amalan hati yang dalam hal ini adalah khusyuk dalam shalat.

Baca Juga: Josiah Michael: Selama ini Komunikasi PSI dengan Walikota Terbina denfan Baik

"Khusyuk itu amalan hati sehingga sulit mengukur dari sisi zahir (fisik). Tetapi, memang ada indikator secara fisik, misalnya shalatnya tenang dan kalau ada gerakan tertentu yang dibutuhkan, misalnya menggaruk karena badan gatal, itu tidak memengaruhi kekhusyukan shalat karena ini urusan hati," papar ulama milenial tetsebut.

Gus Salam menyebutkan bahwa khusyuk itu fokus dalam ibadah, tidak berbicara dengan dirinya sendiri, tidak memikirkan hal lain kecuali hanya shalatnya saja.

"Jadi, khusyuk itu fokus dalam ibadah, tidak berbicara dengan dirinya sendiri, tidak memikirkan hal lain kecuali hanya shalatnya saja. Terkadang orang terpikir pekerjaannya, berarti dia tidak khusyuk," tuturnya

Gus Salam juga mengingatkan, ibadah shalat wajib lima waktu tentu dilipatgandakan pahalanya di bulan Ramadhan. Sedangkan, ibadah sunah dinaikkan kualitasnya laksana ibadah wajib. Karena itu, setiap Muslim perlu memahami skala prioritas ibadah yang harus ditingkatkan selama Ramadan.

Prioritas pertama, harus menjaga shalat fardhu. Jangan sampai menjalankan ibadah puasa tetapi mengabaikan shalat wajib lima waktu, atau rajin shalat Tarawih tetapi meninggalkan shalat wajib.

Baca Juga: Gus Iqdam Doakan Surabaya Makin Rukun dan Berkah

"Pahala ibadah di bulan Ramadhan memang dilipatgandakan, tetapi perbuatan dosa juga dilipatgandakan. Jadi meninggalkan kewajiban di Ramadhan itu dosanya lebih besar lagi," bebernyw.

Adapun prioritas kedua yaitu melaksanakan shalat wajib secara berjamaah. Sedangkan, prioritas ketiga, melaksanakan shalat sunah yang dianjurkan secara khusus pada Ramadhan, yaitu shalat Tarawih yang disertai shalat witir.

"Keempat, sempurnakan dengan shalat-shalat sunah yang lain, seperti shalat rawatib, Dhuha, dan Tahiyatul Masjid," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di swaranews.com dengan judul "Gus Salam : Jalani Ramadhan Dengan Penuh Kekhusyukan". lihat harikel asli disini

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU