BANDUNG, HINews - Ketua Umum Pemuda Mandiri Peduli Rakyat Indonesia (PMPRI) Rohimat alias Joker mengaku pesimis dengan wacana mantan gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang akan maju pada pemilihan gubernur DKI Jakarta pada November 2024 mendatang.
Menurut Joker, saat menjabat gubernur Jabar, tidak ada kemajuan yang signifikan yang dilakukan oleh Ridwan Kamil alias Emil.
Baca Juga: Kondisi Eropa Yang Berubah Sekularistik
"Banyak PR yang mash perlu dirampungkan oleh gubernur mendatang. Dari angka pengangguran cukup tinggi hingga tingkat kemiskinan yang mash menjadi persoalan serius di Jawa Barat," kata Joker kepada Harnasnews, Kamis (11/4/2024).
Joker yang juga warga Kota Bandung ini mengatakan, jika Emil mengklaim berhasil membangun Jawa Barat, mungkin hanya terlihat di Bandung Raya.
"Jangan terlalu pede. Lantas mau apa yang dikerjakan Emil di DKI dengan tingkat permasalahan yang sangat kompleks. Di Jawa Barat yang kultur masyarakatnya tidak serumit DKI saja di lima tahun kepemimpinan Emil banyak masyarakat tidak merasakan keberhasilan yang dilakukan oleh Emil," kata Joker.
Joker justru mengkhawatirkan jika Emil menjabat sebagai gubernur DKI maka akan semakin semrawut. Dia pun mengkhawatirkan Jakarta akan dijadikan kota yang liberal jika Emil menjabat gubernur DKI.
"Seperti isu yang kontroversi terkait anak Emil yang diduga merestui anaknya untuk melepas hijabnya. Meski itu bagi sebagian kalangan merupakan hal biasa, tapi bagi masyarakat Jabar yang religius tentunya sangat tidak etis. Dan hal itu mencerminkan seorang pemimpin yang tidak bisa memberikan pembelajaran yang baik bagi keluarga. Karena soal hijab itu bagi sebagian kalangan umat islam sangat prinsip sekali," tegas Joker.
Apa Motif Anak Ridwan Kamil Lepas Hijab?
Seperti diketahui, anak Ridwan Kamil dan Atalia Praratya, Camillia Azzahra menjadi perbincangan publik usai memutuskan untuk lepas hijab ketika sedang menempuh kuliah di Newcastle University, Inggris.
Newcastle University sendiri merupakan salah satu kampus bergengsi yang ada di Inggris. Kampus ini menduduki peringkat ke-21 di Times University Guide 2019. Biaya kuliah di sini pun begitu fantastis.
Baca Juga: Catatan Politik Didik J Rachbini
Angka Kemiskinan di Jawa Barat
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2023 ada sekitar 3,88 juta penduduk miskin di Jawa Barat.
Proporsi penduduk miskin itu mencapai 7,62% dari total populasi provinsinya.
BPS mendefinisikan penduduk miskin sebagai penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran di bawah Garis Kemiskinan.
Garis Kemiskinan Jawa Barat pada Maret 2023 secara rata-rata mencapai Rp495.229 per kapita per bulan.
Baca Juga: Jelang Pilkada Kota Bekasi, Masyarakat Diminta Tak Pilih Politisi Kutu Loncat
Adapun jika dirinci, setiap daerah Jawa Barat memiliki angka kemiskinan bervariasi.
Angka tertinggi berada di Kabupaten Indramayu, yang proporsi penduduk miskinnya mencapai 12,13% dari total populasi kabupaten tersebut.
Berikut daftar lengkap 10 kabupaten/kota dengan persentase penduduk miskin tertinggi di Jawa Barat pada Maret 2023:
- Kab. Indramayu: 12,13%
- Kab. Kuningan: 12,12%
- Kota Tasikmalaya: 11,53%
- Kab. Majalengka: 11,21%
- Kab. Cirebon: 11,20%
- Kab. Bandung Barat: 10,52%
- Kab. Tasikmalaya: 10,28%
- Kab. Cianjur: 10,22%
- Kab. Garut: 9,77%
- Kab. Subang: 9,52%.**
Artikel ini telah tayang sebelumnya di harianindonesianews.com dengan judul "Ridwan Kamil Diusulkan Maju di Pilgub DKI, Warga Jabar Ini Khawatir Jakarta Jadi Liberal". lihat harikel asli disini
Editor : Redaksi