JAKARTA | ARTIK.ID - Google, perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat, mengumumkan rencana untuk membangun kabel laut jaringan internet yang melewati beberapa negara kecil di Samudera Pasifik.
Kabel laut ini akan menghubungkan Amerika Serikat dan Australia, dan melewati Timor Leste, Papua Nugini, Mikronesia, Kiribati, Kepulauan Marshall, Kepulauan Solomon, Tuvalu, dan Vanuatu.
Baca juga: Banjir dan Lahar Dingin di Sumbar, Update Terbaru Korban Meninggal 43 Orang
Pemerintah Australia dan Amerika Serikat akan memberikan kontribusi finansial untuk proyek ini. Pemerintah Australia akan menyumbangkan US$ 50 juta, sedangkan AS akan menyumbangkan US$ 15 juta.
Pembangunan kabel laut ini merupakan bagian dari upaya Amerika Serikat untuk memperluas pengaruhnya di kawasan Samudera Pasifik. Selain itu, proyek ini juga bertujuan untuk meningkatkan akses internet dan keamanan siber di negara-negara kepulauan Pasifik.
Indonesia juga akan dilewati oleh kabel laut ini. Ini merupakan proyek kabel laut ketiga yang melewati Indonesia, setelah Indigo West, Echo, dan Apricot.
Google menyatakan bahwa jaringan kabel laut berdampak terhadap biaya akses dan keandalan internet. Ini akan berdampak positif terhadap perkembangan ekonomi dan produktivitas di Indonesia.
Baca juga: Siswa MIN 4 Jembrana Mengukir Prestasi dengan Meraih Juara Favorit Pildacil Se Provinsi Bali
Kabel laut ini akan memiliki panjang sekitar 15.000 kilometer, menggunakan teknologi fiber optik terbaru, yang memungkinkan kecepatan transfer data hingga 100 terabit per detik.
Pembangunan kabel laut ini diperkirakan akan memakan waktu sekitar tiga tahun.
Namun begitu justru hal ini menimbulkan banyak kekhawatiran bagi sebagian besar pemerhati pertahanan.
Baca juga: Pembangunan Kantor Perwakilan DPD RI Jatim, Terobosan di Tengah Moratorium Menteri Keuangan
(ara)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di artik.id dengan judul "Google Bangun Kabel Laut ke Samudera Pasifik Lewat Indonesia". lihat harikel asli disini
Editor : Redaksi