JAKARTA | ARTIK.ID - Kantor Perdana Menteri Israel, Selasa (28/11) melaporkan, pihak berwenang Israel telah menyetujui daftar 50 wanita Palestina yang akan dibebaskan dari penjara Israel jika ada kemungkinan perpanjangan gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza.
“Pemerintah telah menyetujui masuknya 50 tahanan perempuan ke dalam daftar tahanan yang memenuhi syarat untuk dibebaskan jika terjadi pembebasan sandera Israel tambahan,” kata pernyataan itu.
Baca juga: Banjir dan Lahar Dingin di Sumbar, Update Terbaru Korban Meninggal 43 Orang
Sebelumnya pejuang Hamas mengumumkan bahwa, dengan bantuan Mesir dan Qatar, mereka telah mencapai kesepakatan empat hari dengan Israel mengenai gencatan senjata kemanusiaan di Gaza.
Perjanjian tersebut menyerukan pembebasan 50 perempuan, anak-anak, dan remaja di bawah usia 19 tahun yang ditahan di daerah kantong tersebut dengan imbalan 150 perempuan, anak-anak, dan remaja di bawah usia 19 tahun dari penjara Israel.
Perjanjian gencatan senjata empat hari antara Hamas dan Israel mulai berlaku di Gaza pada hari Jumat pukul 7:00 waktu setempat.
Baca juga: Siswa MIN 4 Jembrana Mengukir Prestasi dengan Meraih Juara Favorit Pildacil Se Provinsi Bali
Kelompok sandera pertama dibebaskan pada hari yang sama. Awalnya, perjanjian tersebut memberikan kemungkinan untuk memperpanjang gencatan senjata satu hari untuk pembebasan setiap kelompok tambahan yang terdiri dari 10 sandera.
Pihak berwenang Israel belum secara resmi mengkonfirmasi persetujuan mereka untuk memperpanjang gencatan senjata selama empat hari, meskipun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara positif tentang kemungkinan perpanjangan tersebut sehari sebelum gencatan senjata berakhir.
Baca juga: Pembangunan Kantor Perwakilan DPD RI Jatim, Terobosan di Tengah Moratorium Menteri Keuangan
(ara)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di artik.id dengan judul "Gencatan Senjata Israel dan Hamas Diperpanjang untuk Pertukaran Sandera Tahap 2". lihat harikel asli disini
Editor : Redaksi