BANYUWANGI | ARTIK.ID - Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani secara tegas mendorong digitalisasi layanan kesehatan sebagai solusi untuk mengatasi tantangan wilayah yang luas di Banyuwangi.
Pada Rapat Koordinasi Kesehatan yang diadakan pada Senin (4/12), Ipuk menyampaikan urgensi digitalisasi dalam peningkatan pelayanan kesehatan di wilayah tersebut.
Baca juga: Banjir dan Lahar Dingin di Sumbar, Update Terbaru Korban Meninggal 43 Orang
Diketahui, acara tersebut dihadiri oleh ratusan tenaga kesehatan, penyedia layanan kesehatan, serta perwakilan organisasi profesi kesehatan.
"Ada tiga aspek utama teknologi kesehatan yang perlu diperhatikan," kata Ipuk.
Pertama, penggunaan teknologi pada peralatan kesehatan untuk penanganan kesehatan secara bertahap. Kedua, integrasi RSUD dengan puskesmas untuk mempercepat sistem rujukan, memudahkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Baca juga: Siswa MIN 4 Jembrana Mengukir Prestasi dengan Meraih Juara Favorit Pildacil Se Provinsi Bali
Serta yang ketiga, pemanfaatan teknologi dalam manajemen rumah sakit dan puskesmas, dari pemantauan kinerja hingga administrasi karyawan.
Dalam konteks ini, Bupati menekankan bahwa aplikasi teknologi tidak hanya sekedar perangkat baru, tetapi harus diintegrasikan ke dalam konsep Smart Kampung.
Upaya ini mencakup layanan jemput bola, koordinasi intensif antara RSUD dan kepala puskesmas, serta rapat mingguan yang efisien. Rapat tersebut juga menjadi ajang evaluasi kinerja tahun 2023 dan pencanangan vaksinasi Hepatitis B bagi para tenaga kesehatan di Banyuwangi.
Baca juga: Pembangunan Kantor Perwakilan DPD RI Jatim, Terobosan di Tengah Moratorium Menteri Keuangan
(ara)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di artik.id dengan judul "Ipuk Fiestiandani Tegaskan, Digitalisasi Kesehatan di Banyuwangi Harus Terintegrasi". lihat harikel asli disini
Editor : Redaksi