YOGYAKARTA | ARTIK.ID - Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid, menyoroti dugaan peretasan yang menimpa seniman Butet Kartaredjasa.
Yenny menilai, peretasan tersebut sangat berbahaya bagi kehidupan demokrasi.
Baca juga: Banjir dan Lahar Dingin di Sumbar, Update Terbaru Korban Meninggal 43 Orang
"Kalau memang benar kejadian itu upaya yang disengaja, maka hal itu sangat berbahaya bagi kehidupan demokrasi," kata Yenny, dikutip dari Tempo, Minggu (10/12).
Yenny mengatakan, peretasan telepon seluler bukanlah hal yang mudah. dirinya menduga pelaku bukan orang orang sembarangan.
"Yang memiliki kemampuan hacking atau meretas seperti itu biasanya kan bukan sembarang orang," kata Yenny.
Meskipun demikian, pemutusan akses komunikasi seseorang di era yang serba terbuka saat ini tidak akan terlalu banyak berpengaruh.
"Karena masih ada banyak cara untuk berkomunikasi. Kalau ponsel atau Whatsapp diretas, toh masih ada media sosial," ungkap Yenny.
Karena sampai saat ini belum diketahui pelaku pembajak tersebut, ia menyarankan Butet melapor ke aparat hukum.
Baca juga: Siswa MIN 4 Jembrana Mengukir Prestasi dengan Meraih Juara Favorit Pildacil Se Provinsi Bali
"Di situ nanti kita akan lihat, apakah aparat akan akomodatif dan menindaklanjuti itu atau tidak," ujar Yenny.
Pelaporan ke aparat penegak hukum itu akan membuat terang benderang persoalan yang terjadi. Sehingga tidak menimbulkan kecurigaan yang tak perlu.
"Karena mungkin saat ini ada orang akan mengkait-kaitkan kejadian yang dialami Pak Butet itu," pungkas Yenny.
Yenny menambahkan, peretasan ponsel Butet bisa menjadi preseden buruk bagi demokrasi di Indonesia.
Baca juga: Pembangunan Kantor Perwakilan DPD RI Jatim, Terobosan di Tengah Moratorium Menteri Keuangan
Ia berharap, aparat hukum dapat mengusut tuntas kasus ini dan memberikan sanksi tegas kepada pelaku.
(ara)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di artik.id dengan judul "Ponsel Butet Diretas Oknum, Yenny Wahid Sebut Hal Itu Berbahaya bagi Demokrasi". lihat harikel asli disini
Editor : Redaksi