GIANYAR | ARTIK.ID - Dalam suasana meriahnya Perang Air Suwat yang digelar di Desa Adat Suwat, Anggota DPRD Gianyar Nyoman Alit Sutarya, SH, MH, dengan antusias menyambut tradisi yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Bali. Ditemui di Catus pada Senin, 01/01/2024, di Suwat Gianyar, Nyoman Alit Sutarya mengapresiasi dan mengungkapkan kekagumannya terhadap kesinambungan budaya yang diwujudkan dalam Siat Yeh.
"Tradisi Perang Air Suwat ini telah menjadi bagian dari perayaan tahunan yang tidak hanya mewakili masyarakat, tetapi juga menjadi bagian esensial dari warisan budaya yang patut kita lestarikan," ungkap Nyoman Alit Sutarya.
Baca juga: Banjir dan Lahar Dingin di Sumbar, Update Terbaru Korban Meninggal 43 Orang
Dalam pandangannya, Nyoman Alit Sutarya menegaskan pentingnya memperkuat dan meningkatkan tradisi-tradisi seperti Siat Yeh ini agar tidak hanya menjadi kenangan satu generasi, tetapi menjadi pewaris budaya yang terus berlanjut. "Kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah sangat penting untuk mengangkat nilai-nilai seni dan filosofi yang terkandung dalam peristiwa ini. Air sebagai simbol kehidupan menjadi kunci penting dalam memahami kekayaan budaya yang kita miliki," tambahnya.
Baca juga: Siswa MIN 4 Jembrana Mengukir Prestasi dengan Meraih Juara Favorit Pildacil Se Provinsi Bali
Tak hanya sebagai peristiwa budaya, Nyoman Alit Sutarya juga menggarisbawahi potensi wisata yang terkandung dalam atraksi ini. Dengan menggabungkan unsur seni, seperti penampilan tari dari sanggar seni, diharapkan acara ini dapat menjadi magnet bagi wisatawan untuk berkunjung dan mengalami keunikan budaya Bali secara lebih mendalam.
Saat berbicara kepada generasi muda Desa Suwat, Nyoman Alit Sutarya menekankan pentingnya menjadikan tradisi ini sebagai perekat persaudaraan dan persatuan yang kuat. "Kreativitas, inovasi, dan kebersamaan dalam melestarikan nilai-nilai budaya merupakan kunci bagi kita untuk tetap solid dan bersatu," pesannya.
Baca juga: Pembangunan Kantor Perwakilan DPD RI Jatim, Terobosan di Tengah Moratorium Menteri Keuangan
Perang Air Suwat bukan sekadar acara tradisional; lebih dari itu, ia menjadi simbol kebersamaan, kekayaan budaya, dan daya tarik wisata yang berpotensi mengangkat nama Desa Adat Suwat dan Gianyar secara lebih luas.(lani)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di artik.id dengan judul "DPRD Gianyar Nyoman Alit Sutarya Memuji Tradisi Siat Yeh Desa Adat Suwat Warisan Budaya yg Mengakar". lihat harikel asli disini
Editor : Redaksi