BANYUWANGI | ARTIK.ID - Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan, Guntur Priambodo, bersama Juru Monev meninjau lokasi rawan limpahan air di Desa Kedungringin, Senin (18/3/24).
"Hasil peninjauan menunjukkan bahwa bronjong yang dibangun di lokasi tersebut relatif kokoh dan mampu menahan debit air," ujar Guntur Priambodo.
Baca juga: Banjir dan Lahar Dingin di Sumbar, Update Terbaru Korban Meninggal 43 Orang
Sebagai langkah antisipasi banjir, Guntur menekankan pentingnya Early Warning System (EWS) atau tanda peringatan bencana. EWS harus berfungsi dengan baik dan memberikan sinyal ketika debit air naik.
Berdasarkan hasil inspeksi, Guntur menginstruksikan kepada Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan (O&P) untuk segera mengirimkan surat kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) guna meminta bronjong tambahan sebagai tangkis antisipasi banjir susulan.
Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca juga: Siswa MIN 4 Jembrana Mengukir Prestasi dengan Meraih Juara Favorit Pildacil Se Provinsi Bali
Sementara itu, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menjelaskan bahwa Pemkab Banyuwangi bersama seluruh instansi terkait telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi banjir, salah satunya dengan melakukan normalisasi sungai.
"Saat ini, kami sedang melakukan normalisasi sungai di berbagai wilayah di Banyuwangi, termasuk pengerukan sedimen dan memastikan tidak ada plengsengan yang tergerus air," pungkas Ipuk.
Baca juga: Pembangunan Kantor Perwakilan DPD RI Jatim, Terobosan di Tengah Moratorium Menteri Keuangan
(red)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di artik.id dengan judul "Antisipasi Banjir, Ipuk Fiestiandani Normalisasi Sungai di Berbagai Wilayah di Banyuwangi". lihat harikel asli disini
Editor : Redaksi