Menanggapi kejadian tersebut, rapat koordinasi tanggap darurat bencana gempa bumi Kabupaten Gresik, digelar di ruang rapat Graita Eka Praja Lantai II Pemkab Gresik Jl. Dr. Wahidin Sudiro husodo Kec. Kebomas, Kab. Gresik, Senin (25/3/2024).
Baca juga: Banjir dan Lahar Dingin di Sumbar, Update Terbaru Korban Meninggal 43 Orang
Rapat tersebut dipimpin oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait, di antaranya Brigjen TNI Yusman Madayun (Danrem 084/Bhaskara Jaya), Adhy Karyono (PJ Gubernur Jatim), Kolonel Inf Totok Prio Kismanto (Kasiops Kasrem 084/Bhaskara Jaya),
Serta Kolonel Arh Syafa Susanto (Kasiter Kasrem 084/BJ), Letkol Inf Ahmad Saleh Rahanar (Dandim 0817/Gresik), AKBP Adhitya Panji Anom (Kapolres Gresik), H. Fandi Akhmad Yani (Bupati Gresik), Aditya Halindra Faridzky (Bupati Tuban), H. Yuhronur Efendi (Bupati Lamongan), Agus Imam Sonhaji (Asisten I Pemkot Surabaya) dan jajaran BNPB Jawa Timur.
Letjen TNI Suharyanto menyampaikan bahwa gempa bumi tersebut terjadi sebanyak 251 kali dengan kedalaman 35 Km dan menyebabkan kerusakan pada rumah dan fasilitas umum.
Maka terkait dengan penanganan kedaruratan bencana, Letjen TNI Suharyanto menekankan beberapa poin penting, seperti dukungan tenda harus segera sampai.
"Tenda biru atau terpal agar segera diganti dengan tenda pengungsi. Diupayakan 3-4 hari setelah gempa tenda sudah terpasang," ujarnya.
Penanganan tanggap darurat dilakukan secara paralel dengan pendataan bangunan rusak menggunakan tenaga ahli dari Dinas PUPR untuk menentukan besaran bantuan untuk tiap rumah.
"Sedangkan untuk perbaikan rumah yang rusak berat dilakukan oleh tim yang ditunjuk, sedangkan untuk yang rusak sedang dan ringan langsung dikerjakan oleh pemilik bangunan dan selanjutnya akan diganti," ungkapnya.
Baca juga: Siswa MIN 4 Jembrana Mengukir Prestasi dengan Meraih Juara Favorit Pildacil Se Provinsi Bali
Letjen TNI Suharyanto menyebut, rehab rumah korban bencana gempa dilaksanakan di masa transisi tanggap darurat menggunakan dana siap pakai dan perbaikan infrastruktur bisa diajukan oleh Pemkab.
Tidak ada relokasi untuk rumah korban bencana gempa. Perehaban rumah akan dibangun pada lokasi semula.
"Saat ini pos penanganan darurat di pulau Bawean telah didirikan di RS. Umar Mas'ud Bawean, Kec. Sangkapura," tuturnya.
Dandim Gresik Letkol Inf Ahmad Saleh Rahanar yang hadir dalam rapat Koordinasi tersebut menyampaikan terimakasih atas respon cepat dari Kepala BNPB dan arahan yang diberikan terkait dengan tanggap darurat bencana.
Baca juga: Pembangunan Kantor Perwakilan DPD RI Jatim, Terobosan di Tengah Moratorium Menteri Keuangan
"Dalam tanggap bencana, dari pihak kami akan bergerak cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait agar pelaksanaan kegiatan penanganan bencana bisa berjalan dengan baik," kata Dandim.
Di akhir kegiatan, dilakukan penyerahan secara simbolis kepada kepala daerah penerima dukungan operasional penanganan bencana gempa bumi di Provinsi Jawa Timur, dilanjutkan dengan foto bersama.
(red)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di artik.id dengan judul "Rapat Koordinasi Tanggap Darurat Bencana Digelar di Gresik Pasca Gempa Bawean". lihat harikel asli disini
Editor : Redaksi