BANYUWANGI | ARTIK.ID - Program SMS Pisan, kepanjangan dari Sapi Manak Setahun Pisan (sapi beranak setahun sekali) terus digalakkan Pemkab Banyuwangi. Program yang digeber sejak 2021 ini berhasil meningkatkan produktivitas sapi di Banyuwangi.
Lewat program ini, Dinas Pertanian dan Pangan melakukan treatment kepada indukan sapi yang mengalami gangguan reproduksi sehingga mereka dapat bereproduksi secara maksimal, yaitu satu tahun sekali.
Baca Juga: Banjir dan Lahar Dingin di Sumbar, Update Terbaru Korban Meninggal 43 Orang
“Pogram SMS Pisan ini ternyata cukup ekfektif. Sapi yang sebelumnya kesulitan untuk reproduksi, dengan program ini bisa bereproduksi bahkan bisa setahun sekali," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, saat mengunjungi kelompok ternak Barokah Rojo Joyo, di Desa Bagorejo, Kecamatan Srono dalam rangkaian program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa), Rabu (4/10/2023).
Dengan program tersebut, produktivitas ribuan sapi di Banyuwangi mengalami peningkatan. Dari yang sebelumnya lahir sekitar 28.000 ekor per tahun, kini mencapai 30.000 per tahun.
"Ini membuat populasi sapi di Banyuwangi bisa semakin meningkat, ujungnya tentu meningkatkan kesejahteraan kawan-kawan peternak,” tambah Ipuk.
Banyuwangi telah dikenal merupakan salah satu sentra sapi pedaging. Dengan program SMS Pisan ini, saat ini total populasi sapi di Banyuwangi capai 146.000 ekor.
Dalam program ini tim dari Dinas Pertanian dan Pangan melakukan pendampingan terhadap peternak yang sapi-sapinya bermasalah dalam reproduksi.
Baca Juga: Siswa MIN 4 Jembrana Mengukir Prestasi dengan Meraih Juara Favorit Pildacil Se Provinsi Bali
Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dispertan, drh. Nanang Sugiharto mengatakan, tim tersebut memberikan treatment seperti suntik hormonal, pemberian vitamin dan obatan-obatan, mineral, dan treatment lainnya secara gratis.
Mereka juga melakukan USG untuk pemeriksaan kesehatan reproduksi sapi. Seluruh treatment dilakukan secara gratis. Tiap tahun sekitar 1000 sapi mendapat treatment program ini.
Program tersebut disambut positif oleh para peternak. Salah satunya, Moh. Solikin yang mengaku fertilitas sapinya meningkat setelah mendapatkan treatment.
Sebelumnya, sapi milik Solikin hingga usia 5 tahun belum pernah bunting. Padahal sudah dikawinkan sebanyak 11 kali.
Baca Juga: Pembangunan Kantor Perwakilan DPD RI Jatim, Terobosan di Tengah Moratorium Menteri Keuangan
"Dulu sapi saya gak bisa bunting. Alhamdulillah dua tahun diobati, sudah bunting dua kali," kata Solikin.
(red)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di artik.id dengan judul "Program SMS Ipuk Fiestiandani Berhasil Tingkatkan Produktivitas Sapi di Banyuwangi". lihat harikel asli disini
Editor : Redaksi