Pakar Bahasa Unair, Soroti Bulan Bahasa sebagai Bentuk Penghormatan

author awsnews.id

- Pewarta

Senin, 16 Okt 2023 14:55 WIB

Pakar Bahasa Unair, Soroti Bulan Bahasa sebagai Bentuk Penghormatan

i

Pakar Bahasa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Dr Dra Ni Wayan Sartini MHum

SURABAYA | ARTIK.ID - Bulan Bahasa yang diperingati setiap Oktober mengingatkan kita akan peristiwa Sumpah Pemuda.

Pada saat itu, para pemuda yang mewakili seluruh rakyat Indonesia menyatakan kesepakatan untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai lambang identitas di tengah keberagaman masyarakat.

Baca Juga: Banjir dan Lahar Dingin di Sumbar, Update Terbaru Korban Meninggal 43 Orang

Menyikapi hal itu, Pakar Bahasa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Dr Dra Ni Wayan Sartini MHum mengatakan bahwa Bulan Bahasa bukan hanya sekedar perayaan.

Ia menekankan bahwa ada satu makna penting yang seharusnya dimiliki oleh masyarakat Indonesia.

“Maknanya adalah bagaimana kita menilai, mengevaluasi, dan mempertimbangkan kembali seberapa jauh perkembangan bahasa kita. Upaya-upaya apa yang sudah kita lakukan untuk mengembangkan, melestarikan, menjaga, dan juga menghormati bahasa kita,” jelasnya, Senin(16/10/2023).

Menurut Dosen Fakultas Ilmu Budaya tersebut, peringatan Bulan Bahasa harus diisi dengan kegiatan bermutu.

Maksudnya, kegiatan tersebut dapat membuat masyarakat dapat mengevaluasi kembali bahasa Indonesia sebagai identitasnya.

Baca Juga: Siswa MIN 4 Jembrana Mengukir Prestasi dengan Meraih Juara Favorit Pildacil Se Provinsi Bali

“Itu bisa dilakukan dengan kegiatan-kegiatan, yang artinya kita memiliki satu perhatian terhadap bahasa kita,” katanya.

Sebagai contoh, ia lalu menyebut beberapa kegiatan seperti seminar, lomba, diskusi, dan usaha-usaha lain untuk meningkatkan kompetensi kebahasaan.

Kegiatan tersebut akan memberikan penghormatan kepada bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa dan cerminan budayanya.

Baca Juga: Pembangunan Kantor Perwakilan DPD RI Jatim, Terobosan di Tengah Moratorium Menteri Keuangan

“Dengan kegiatan itu artinya kita memiliki satu perhatian terhadap bahasa kita. Bahasa itu kan cermin budaya, kalau kita tidak mempertimbangkan bahasa kita terus siapa lagi yang mempertimbangkan,” pungkasnya.

(ara)

Artikel ini telah tayang sebelumnya di artik.id dengan judul "Pakar Bahasa Unair, Soroti Bulan Bahasa sebagai Bentuk Penghormatan". lihat harikel asli disini

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU