JAKARTA | ARTIK.ID - Utang pemerintah Indonesia terus meningkat seiring dengan upaya pemulihan ekonomi di setelah pandemi Covid-19.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, posisi utang pemerintah per Oktober 2023 mencapai Rp 7.496,7 triliun, naik 8,1% dibandingkan dengan posisi akhir 2022 yang sebesar Rp 6.908,87 triliun.
Baca Juga: Banjir dan Lahar Dingin di Sumbar, Update Terbaru Korban Meninggal 43 Orang
Rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada Oktober 2023 adalah 38,15%, masih di bawah batas aman yang ditetapkan oleh Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara sebesar 60%.
Utang pemerintah terdiri dari utang dalam negeri dan utang luar negeri. Utang dalam negeri terutama bersumber dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) yang dibeli oleh investor domestik, seperti bank, lembaga keuangan non-bank, dan masyarakat.
Utang luar negeri terutama bersumber dari pinjaman bilateral dan multilateral dari negara atau lembaga donor, serta penerbitan SBN di pasar global.
Pada Oktober 2023, utang dalam negeri mencapai Rp 5.313,9 triliun, sedangkan utang luar negeri mencapai Rp 2.182,8 triliun.
Baca Juga: Siswa MIN 4 Jembrana Mengukir Prestasi dengan Meraih Juara Favorit Pildacil Se Provinsi Bali
Pemerintah berkomitmen untuk mengelola utang secara hati-hati, efisien, dan akuntabel. Utang pemerintah digunakan untuk mendanai belanja negara yang produktif dan prioritas, seperti infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial.
Selain itu, pemerintah juga menjaga kredibilitas dalam memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu.
Pemerintah juga berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan negara agar rasio utang terhadap PDB dapat turun secara bertahap.
Baca Juga: Pembangunan Kantor Perwakilan DPD RI Jatim, Terobosan di Tengah Moratorium Menteri Keuangan
(red)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di artik.id dengan judul "Utang Indonesia Oktober 2023 Naik 8,1% Dibanding Posisi yang Sama Tahun Lalu". lihat harikel asli disini
Editor : Redaksi