JEMBRANA | ARTIK.ID - Festival "Loloan Jaman Lame" yang ke-5 telah resmi dibuka hari ini, menghadirkan pesona khas budaya Loloan Tempo dulu yang begitu memikat. Dalam perayaan yang berlangsung mulai tanggal 20 hingga 21 Oktober 2023,
Acara puncak Festival "Loloan Jaman Lame" kali ini, yang bertempat di sepanjang jalan Gunung Agung Loloan Timur, menjadi perayaan yang lebih istimewa dengan beragam kegiatan menarik. Beberapa di antaranya adalah pameran barang antik yang menghadirkan koleksi-koleksi bersejarah, Kuliner Jaman Dulu yang memanjakan lidah pengunjung dengan hidangan tradisional yang lezat, serta pagelaran tradisi dan budaya Loloan, seperti Mesunat, Burdah, Hadrah, dan pernikahan adat Loloan Jaman Dulu yang memukau.
Baca Juga: Banjir dan Lahar Dingin di Sumbar, Update Terbaru Korban Meninggal 43 Orang
Selain itu, anak-anak dan keluarga dapat menikmati permainan-permainan tradisional yang disajikan dalam acara ini, sambil berjalan-jalan melalui pameran foto-foto jaman dulu yang memberikan pandangan tentang masa lalu yang berharga. Pancak silat, olahraga tradisional yang telah menjadi bagian integral dari budaya Loloan.
Salah satu yang tak kalah penting adalah perayaan warisan budaya Loloan berupa rumah-rumah pangguang yang masih berdiri kokoh hingga saat ini. Rumah-rumah ini menjadi simbol kekayaan budaya dan sejarah Loloan yang patut dijaga dan dilestarikan.
Baca Juga: Siswa MIN 4 Jembrana Mengukir Prestasi dengan Meraih Juara Favorit Pildacil Se Provinsi Bali
Drs. Hud Muhammad Al Qadri SH MA, yang merupakan keturunan ke-7 dari Syarif Tua, Habib Syarif Abdullah bin Yahyah Al Qadri, seorang tokoh terkemuka yang memimpin perubahan di Jembrana pada abad ke-18, memberikan dukungan penuh terhadap acara ini.
Saat ditemui usai acara pembukaan Drs. Hud Muhammad Al Qadri SH MA, mengungkapkan kebanggaannya terhadap festival ini dan menyampaikan harapannya agar acara ini terus dipertahankan. Dia menekankan pentingnya menjaga sejarah dan budaya Loloan serta menggalang kerja sama antara Loloan Timur dan Loloan Barat untuk memperkaya acara ini. Selain itu, dia menegaskan perlunya perlindungan hukum yang baik melalui lembaga notaris dengan dibentuknya Yayasan Loloan Jaman Lampau untuk menjaga dan melindungi warisan budaya Loloan.
Baca Juga: Pembangunan Kantor Perwakilan DPD RI Jatim, Terobosan di Tengah Moratorium Menteri Keuangan
Festival "Loloan Jaman Lame" ke-5 diharapkan tidak hanya menjadi perayaan budaya yang memukau, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam memelihara dan melestarikan warisan budaya yang begitu berharga bagi masyarakat Loloan. Dalam semarak acara ini, harapan dan semangat untuk mempertahankan akar budaya terus berkobar di hati warga Loloan dan pengunjung yang hadir.(lani)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di artik.id dengan judul "Festival "Loloan Jaman Lame" Warisan Tradisi Dan Budaya Yang Harus Dilestarikan". lihat harikel asli disini
Editor : Redaksi