JAKARTA | ARTIK.ID - Layanan konstelasi satelit Starlink dari perusahaan SpaceX milik Elon Musk, sedang berusaha untuk masuk ke pasar Indonesia.
Starlink menawarkan kecepatan internet yang tinggi dan stabil dengan harga yang kompetitif. Namun, tidak semua orang menyambut baik rencana Starlink ini. Ada beberapa pengamat telekomunikasi yang mengkritik pemerintah karena dianggap terlalu lunak terhadap Starlink.
Baca Juga: Banjir dan Lahar Dingin di Sumbar, Update Terbaru Korban Meninggal 43 Orang
Salah satu pengamat telekomunikasi yang menolak kehadiran Starlink adalah Heru Sutadi, Direktur Eksekutif ICT Institute. Menurut Heru, Starlink tidak perlu mendapat perlakuan khusus dari pemerintah karena mereka hanya ingin menjual produk mereka di Indonesia, bukan berinvestasi.
Heru juga mengatakan bahwa Starlink sebenarnya yang membutuhkan pasar Indonesia, bukan sebaliknya.
“Sebab yang butuh itu Starlink masuk Indonesia, bukan Indonesia butuh Starlink,” kata Heru kepada Bisnis, Selasa (24/10/2023).
Heru menambahkan bahwa Starlink harus tunduk pada peraturan yang sama dengan penyelenggara telekomunikasi lainnya di Indonesia, seperti membayar BHP frekuensi, BHP telekomunikasi, BHP USO, menjaga kualitas layanan dan menyelesaikan keluhan konsumen.
Heru juga menilai bahwa Starlink tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap pemerataan akses internet di Indonesia karena pemerintah sudah memiliki roadmap dan strategi sendiri.
“Jika ada yang diberikan karpet merah, ya ini akan menyebabkan kompetisi yang tidak sehat,” ujar Heru.
Di sisi lain, ada juga pengamat telekomunikasi yang mendukung kehadiran Starlink di Indonesia, yakni Ketua Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Ian Yosef M. Edward, mengatakan bahwa Starlink dapat melengkapi upaya pemerintah untuk menyediakan akses internet bagi daerah-daerah yang belum terjangkau.
Baca Juga: Siswa MIN 4 Jembrana Mengukir Prestasi dengan Meraih Juara Favorit Pildacil Se Provinsi Bali
Ian mengatakan bahwa pemerintah sebenarnya sudah memiliki Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) untuk pemerataan akses internet.
Namun, Ian mengakui bahwa masih ada tantangan dalam hal infrastruktur dan biaya. Oleh karena itu, Ian menilai bahwa Starlink dapat menjadi salah satu solusi alternatif untuk mengatasi masalah tersebut.
“Starlink dapat melengkapi mengisi untuk daerah-daerah yang belum terjangkau,” kata Ian.
Ian juga berharap bahwa pemerintah dapat memberikan kemudahan bagi Starlink untuk beroperasi di Indonesia, asalkan mereka memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.
Baca Juga: Pembangunan Kantor Perwakilan DPD RI Jatim, Terobosan di Tengah Moratorium Menteri Keuangan
Ian menekankan bahwa pemerintah harus bersikap adil dan transparan dalam mengatur industri telekomunikasi di Indonesia.
“Pemerintah harus memberikan kesempatan yang sama bagi semua pemain telekomunikasi di Indonesia,” ujar Ian.
(diy)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di artik.id dengan judul "Starlink yang Butuh Pasar Indonesia, Pemerintah Tidak Boleh Kalah dengan Elon Musk". lihat harikel asli disini
Editor : Redaksi