TULUNGAGUNG | ARTIK.ID - Perkuat peran Perempuan di tengah publik jelang Pemilu 2024, pengurus Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung menggelar Bincang Pemimpin Bangsa dengan mengangkat tema “Kontribusi Perempuan dalam Pemilu 2024”.
Acara yang diikuti oleh ratusan peserta tersebut, dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Prof. Dr. H. Abad Badruzaman, Lc., M.Ag., pada Sabtu 11 Maret 2023.
Baca Juga: Banjir dan Lahar Dingin di Sumbar, Update Terbaru Korban Meninggal 43 Orang
Dari Auditorium Arief Mustaqiem, acara tersebut menghadirkan beberapa narasumber, diantaranya Komisioner Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur (KI Jatim) Elis Yusniyawati, M.I.Kom., Sekretaris MUI Jatim Dr. Lia Istifhama., M.E.I., Dosen Fasih yang sekaligus Direktur Puskod UIN SATU Dr. Dian Ferricha, M.H., dan Susanah Ketua KPU Tulungagung.
“Keterwakilan perempuan yang diatur dalam UU no. 2 tahun 2008, dalam UU tersebut dituliskan bahwa partai politik harus menyertakan perempuan minimal 30% dalam pengurusan ataupun pendiriannya. Akan tetapi, praktek yang terjadi di lapangan keterlibatan perempuan dalam politik bukanlah hal yang mudah. Lantas, bagaimana kita harus menyikapinya?” tanya Syarifah selaku moderator seminar saat mengawali talkshow.
“Afirmasi keterwakilan perempuan pada UU Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 merupakan breakdown dari konstitusi. Kita bisa lihat di pasal 28 H UUD 1945 dimana persamaan khusus (afirmasi) merupakan bentuk penyetaraan sebagai representasi indeks pembangunan gender. Sehingga untuk memperjuangkan aspirasi perempuan lebih baik diperjuangkan oleh perempuan itu sendiri,” lanjutnya.
Susanah yang mewakili penyelenggara Pemilu, dalam kesempatan itu berpesan agar pemilih, terutama genzi, tidak terjebak beauty privilege.
“Dalam memilih calon pemimpin atau calon wakil rakyat, jangan sebatas melihat fisik cantik atau gantengnya. Tapi pelajari secara baik rekam jejaknya, karena kita bicara satu suara sebagai penentu keterwakilan selama 5 tahun ke depan,” ujar pecinta moge itu.
Sedangkan Ning Lia yang merupakan keponakan gubernur Khofifah, menyampaikan pentingnya spirit women support women diimplementasikan secara maksimal di tengah tahun politik.
Baca Juga: Siswa MIN 4 Jembrana Mengukir Prestasi dengan Meraih Juara Favorit Pildacil Se Provinsi Bali
“Harus kita akui, jumlah pemilih perempuan lebih banyak dari kaum laki-laki. Namun, yang berhasil masuk di parlemen tetap lebih dominan laki-laki. Hal ini tentu menjadi atensi tersendiri yang mana sesama kaum perempuan seharusnya lebih dipercaya dan didukung. Terlebih, perempuan memang layak menjadi pemimpin, disebabkan karakter empati yang tinggi dan bisa menjadi penopang culture of peace atau budaya damai di tahun politik,” tegas Ning Lia.
Komisioner KI Jatim Bidang Penyelesaian Sengketa Informasi Publik yang kerap dipanggil Elisyus tersebut, juga mengungkapkan bahwa sejarah telah mencatat keterlibatan aktif Perempuan dalam politik. Adalah sosok Bunda Gayatri Rajapatni, yang mengantarkan Majapahit hingga kepuncak kejayaannya dengan memegang teguh konsep penyatuan, yakni Penyatuan Nusantara.
Dengan mengutip pernyataan dari Rocky Gerung, Elisyus juga menegaskan bahwa Perempuan adalah satu-satunya makhluk di dunia yang mempunyai tingkat presisi sangat tinggi saat sudah mengambil keputusan. Perempuan tidak akan pernah ragu-ragu dalam menentukan pilihan yang sudah diyakininya.
Baca Juga: Pembangunan Kantor Perwakilan DPD RI Jatim, Terobosan di Tengah Moratorium Menteri Keuangan
“Perempuan sangat penting dilibatkan dalam dunia politik (Pemilu 2024). Sebab percayalah, Perempuan memiliki kemampuan untuk menentukan keberlangsungan masa depan kehidupan,” pungkasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di artik.id dengan judul "Bincang Pemimpin Bangsa di UIN SATU Bertema 'Kontribusi Perempuan dalam Pemilu 2024'". lihat harikel asli disini
Editor : Redaksi