JAKARTA | ARTIK ID - Kantor berita AFP, mengutip sumber militer Niger melaporkan, bahwa saat ini pasukan Prancis meninggalkan Niger, pada hari Jumat (22/12)
“Hari ini menandai berakhirnya proses pelepasan pasukan Prancis di Sahel,” kata Letnan Salim Ibrahim dari Angkatan Darat Niger pada sebuah upacara di Pangkalan Udara Niamey, yang dulunya merupakan rumah bagi beberapa tentara Prancis.
Baca Juga: Banjir dan Lahar Dingin di Sumbar, Update Terbaru Korban Meninggal 43 Orang
Upacara diakhiri dengan penandatanganan dokumen bersama oleh Kepala Staf Angkatan Darat Niger, Kolonel Mamane Sani Kiaou, dan komandan pasukan Prancis di Sahel, Jenderal Eric Ozanne.
Penandatanganan dilakukan di hadapan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Togo dan atase militer AS.
"Pangkalan udara tersebut diserahkan kepada militer Niger. Tidak ada insiden besar yang tercatat selama penarikan tersebut," kata Ibrahim.
Baca Juga: Siswa MIN 4 Jembrana Mengukir Prestasi dengan Meraih Juara Favorit Pildacil Se Provinsi Bali
Pada akhir Juli, sekelompok tentara pemberontak di Niger mengumumkan penggulingan Presiden Mohamed Bazoum. Mereka kemudian membentuk Dewan Nasional Perlindungan Tanah Air, yang dipimpin oleh Jenderal Abdourahmane Tchiani, untuk menjalankan negara.
Penguasa baru negara itu mengecam perjanjian dengan Paris yang mengizinkan pengerahan pasukan Prancis di Niger untuk melawan kelompok ekstremis.
Prancis mulai menarik pasukannya dari negara Afrika tersebut pada 10 Oktober. Saat itu terdapat sekitar 1.400 prajurit Prancis di Niger.
Baca Juga: Pembangunan Kantor Perwakilan DPD RI Jatim, Terobosan di Tengah Moratorium Menteri Keuangan
(diy)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di artik.id dengan judul "Pasca Kudeta, Militer Prancis Meninggalkan Niger dengan Damai". lihat harikel asli disini
Editor : Redaksi