Menelusuri Jejak Misionaris dan Menyaksikan Cahaya Injil di Tanah Papua

author awsnews.id

- Pewarta

Selasa, 06 Feb 2024 14:15 WIB

Menelusuri Jejak Misionaris dan Menyaksikan Cahaya Injil di Tanah Papua

i

Menelusuri Jejak Misionaris dan Menyaksikan Cahaya Injil di Tanah Papua

MANOKWARI | ARTIK.ID - Sejarah perkembangan masuknya Injil di Tanah Papua yang telah berusia 169 tahurn memiliki keistimewaan dan daya tarik tersendiri sebagai destinasi berbasis spiritual di Pulau Mansinanm.

Penjabat Gubernur Papua Barat, Drs. Ali Bahanm Temongmere, MTP mendorong semua pemerintahan se-tanah Papua untuk memberikan perhatian serius membangun Pulau Peradaban orang Papua tersebut.

Baca Juga: Banjir dan Lahar Dingin di Sumbar, Update Terbaru Korban Meninggal 43 Orang

Mewakili Wakil Presiden Rl, Deputi bidang dukungan kebijakan pemerintahan dan wawasan kebangsaan Setwapres, Dr. Felix Wanggai, SIP.MPA, mengucap selamat HUT PI ke l69, semoga apa yang disampaikan oleh pelayan firman, bahwa kasih Kristus menggerakkan kemandirian gereja mewujudkan keadilan dan kesejahteraan semoga bisa terealisasi hari-hari kedepan di tanah Papua.

Tentunya pemerintah pusat memberikan apresiasi besar atas pelayanan gereja telah menyebarkan Kasih sebelum hadirnya negara dan pemerintah.

Dirinya yang juga menjabat sebagai Pejabat Gubernur Papua Pegunungan menyumbang satu unit mobil cerdas dan bantuan uang I miliar mendukung pembangunan sarana-sarana di Mansinam.

Sejarah perkembangan masuknya Injil di Tanah Papua yang telah berusia 169 tahun memiliki keistimewaan dan daya tarik tersendiri sebagai destinasi berbasis spiritual di Pulau Mansinanm.

Penjabat Gubernur Papua Barat, Ali Bahanm Temongmere, mendorong semua pemerintahan se-tanah Papua untuk memberikan perhatian serius membangun Pulau Peradaban orang Papua tersebut.

SIP.MPA Dr. Felix, mengucap selamat HUT PI ke l69, semoga apa yang disampaikan oleh pelayan firman bahwa kasih Kristus menggerakkan kemandirian gereja mewujudkan keadilan dan kesejahteraan.

"Semoga bisa terealisasi hari-hari ke depan di tanah Papua'" kata Felix.

Tentunya pemerintah pusat memberikan apresiasi besar atas pelayanan gereja telah menyebarkan Kasih sebelum hadirnya negara dan pemerintah.

"Hari ini kita semua jadi saksi di Mansinam semoga kita semua dapat mengabarkan kasih dan damai," Ujarnya, Senin (5/2/2024).

Pejabat Gubernur Ali Baham menjelaskan peran umat Muslim juga menjadi saksi proses penginjilan di Tanah Papua atas bantuan Kesultananan Tidore.

Diyakini, kasih yang dibawah oleh kedua misionaris asal Jerman Ottow dan Geisler telah membawa hasil, bagaimana perbuatan manusia bisa jabarkan kasi Tuhan dalam hati.

Tidak lupa menyampaikan tepat 5 November sebelum memulai tugas sebage Gubernur, dirinya lebih dulu melakukan lawa ke Mansinam.

Ketika dua tokoh tersebut mendarat dan menyaksikan kedua penginjil namanya La Udin seorang muslim, hari ini l69 tahun sebagai Pejabat Gubernur juga seorang muslim menyaksikan perayaan sejarah besar.

Baca Juga: Siswa MIN 4 Jembrana Mengukir Prestasi dengan Meraih Juara Favorit Pildacil Se Provinsi Bali

"Mansinam adalah saksi hidup kedatangan misionaris, arti peradaban dan terang sejati," Serunya.

Menurutnya, badan pengelola Mansinam perlu diperbaiki. Pemerintah Papua Barat dengan tegas memberi dukungan penuh, guna menata Mansinam sebagai situs sejarah bernilai spiritual. Dengan demikian Pulau Mansinam akan menjadi icon kunjungan wisatawan berbasis lokal maupun internasional.

Terakhir menghimbau jelang Pesta Demokrasi 14 Februari 2024 merndatang, berharap Mansinam sebagai titik awal menyampaikan pesan damai bagi semua.

"Pelihara semua ini sebagai mutiara sebagai pererat Bangsa kita. Bikin baik, mari bicara bersama supayal tahun ada apa disini, semangat panggayo," Terangnya.

Wakil Ketua | Sinode GKl di Tanah Papua, Hizkia Rollo,s.Th menambahkan, Doa sulung yang pertama kali diucapkan kedua misionaris itu menjadi landasan iman percaya, dengan tugas utama membawa Injil dan kebenaran.

Besar harapan, apabila dengan kehadiran dua orang saja mengukir peradaban dan antusias umat yang mengikuti momentum peringatan l69 tahun secara langsung dia yang terucap menjadi kenyataan.

"Kita harus bersyukur, memuji dan membesarkan nama Tuhan, mereka berdua datang karena cinta
kasih ilahi Allah. Tidak ada masa depan tanpa pengampunan, karena itu kita bukan seked beriman tetapi harus dijabarkan dalanm hic Hanya 2 orang saja bisa merubah apalagi suatu kesatuan bangsa Papua," Tambah Waket I BPS AM Sinode GKI di Tanah Papua.

Ketua Panitia Perayaan HUT PI Ke-l69, Drs.Dominggus Mandacan, M.Si mengungkapkan sinar kasih Allah telah menerangi orang Papua.

Baca Juga: Pembangunan Kantor Perwakilan DPD RI Jatim, Terobosan di Tengah Moratorium Menteri Keuangan

Momentum peradaban baru bagi orang Papua karena visi misi sosial kemasyarakatan, agama
dan pendidikan.

Jelang puncak peringatan juga digelar pawai Budaya dengan jumlah keseluruhan peserta 7.317 melibatkan semua unsur mulai dari kerukunan Nusantara, instansi, tokoh pemuda, adat dan agama.

Adapun besaran anggaran yang mendukung suksesnya acara kurang lebih 5,3 miliar rupiah. Didalamnya dukungan Pemp Papua Barat memberikan bantuan pembiayn sebesar 3 miliar rupiah.

Usai acara, Penjabat Gubernur Papua Barat juga menyerahkan simbolis bantuan mobil operasional yang telah dijanjikan saat pertama mengunjungi Mansinam 5 November 2023 lalu.

Ada pula bantuan uang tunai oleh Penjabat Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk sebesar 1 miliar rupiah mendukung pengembangan sarpras pulau Mansinam dan l unit speedboat untuk keperluan penginjilan sekitar wilayah pulau.

(ARK)

Artikel ini telah tayang sebelumnya di artik.id dengan judul "Menelusuri Jejak Misionaris dan Menyaksikan Cahaya Injil di Tanah Papua". lihat harikel asli disini

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU