Kisah Ibu Sriyani, 16 Tahun Setia Merawat Kadek Budiana yang Lahir Prematur

author awsnews.id

- Pewarta

Sabtu, 02 Mar 2024 15:10 WIB

Kisah Ibu Sriyani, 16 Tahun Setia Merawat Kadek Budiana yang Lahir Prematur

i

Kisah Ibu Sriyani, 16 Tahun Setia Merawat Kadek Budiana yang Lahir Prematur

KARANGASEM | ARTIK.ID - Kisah perjuangan Ibu Sriyani untuk merawat anaknya, Kadek Budiana, yang lahir prematur, telah menyentuh hati banyak orang. Sejak lahir, Kadek Budiana menghadapi tantangan kesehatan yang memprihatinkan, namun kecintaan dan kesabaran Ibu Sriyani selama 16 tahun tetap tidak tergoyahkan.

PT Sinar Mahardika Sentosa, terketuk hatinya oleh ketulusan Ibu Sriyani, kembali memberikan perhatian dengan menyumbangkan paket sembako untuk yang ketiga kalinya. Beras, Mi instan, telur, serta minyak menjadi bagian dari bantuan ini, diharapkan dapat meringankan beban keluarga.

Baca Juga: Banjir dan Lahar Dingin di Sumbar, Update Terbaru Korban Meninggal 43 Orang

Ketika ditemui di rumahnya di Banjar Sinduwati Sidemen Karangasem pada Sabtu, 2 Maret 2024, Ibu Sriyani menceritakan perjalanan panjang merawat Kadek Budiana sejak bayi. "Kadek sejak lahir prematur 6 bulan, opname dulu di rumah sakit sebulan. Dulu bayinya kecil seperti botol Aqua kecil," ujarnya dengan penuh kasih sayang.

Keluhan keuangan juga menjadi bagian dari perjuangan keluarga ini. Sang ayah, I Made Wena, sebagai penjual body layangan hanya mampu mendapatkan penghasilan terbatas. "Ongkos hanya dapat Rp 500. Sehari cuma dapat total Rp 50 ribu," ungkap Ibu Sriyani.

Baca Juga: Siswa MIN 4 Jembrana Mengukir Prestasi dengan Meraih Juara Favorit Pildacil Se Provinsi Bali

Meskipun dalam kondisi sulit, keluarga ini tidak pernah menyerah dan terus berusaha untuk membesarkan Kadek Budiana. Dengan penghasilan kecil, mereka tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk anak mereka yang mengalami sakit. "Ongkos hanya dapat Rp 500. Sehari cuma dapat total Rp 50 ribu," jelas Ibu Sriyani.

PT Sinar Mahardika Sentosa, kembali memberikan bantuan sembako sebagai bentuk kepedulian. "Semoga bantuan yang diberikan memang tidak seberapa namun jangan dilihat dari jumlahnya, melainkan dari keikhlasan dan ketulusan. Semoga bantuannya bermanfaat bagi ananda," ungkapnya.

Baca Juga: Pembangunan Kantor Perwakilan DPD RI Jatim, Terobosan di Tengah Moratorium Menteri Keuangan

Semoga kisah inspiratif ini dapat menggerakkan hati banyak pihak untuk turut membantu keluarga Ibu Sriyani dan Kadek Budiana, membuktikan bahwa kebaikan dan empati bisa membuat perbedaan dalam kehidupan seseorang. (Tim)

Artikel ini telah tayang sebelumnya di artik.id dengan judul "Kisah Ibu Sriyani, 16 Tahun Setia Merawat Kadek Budiana yang Lahir Prematur". lihat harikel asli disini

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU