Baca Juga: Gempa Susulan Mengguncang Jatim 58 Kali, Surabaya Bangun Tenda Rumah Sakit Darurat
Baca Juga: Banjir dan Lahar Dingin di Sumbar, Update Terbaru Korban Meninggal 43 Orang
Gempa tersebut sempat membuat warga panik dan berhamburan keluar gedung, termasuk seluruh pegawai di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
"Saya mohon kepada seluruh warga Kota Surabaya untuk lebih berhati-hati. Yang kedua agar lebih peka terhadap tanda atau rasa yang disebabkan oleh gempa," kata Eri Cahyadi.
Dirinya meminta warga untuk segera keluar rumah apabila kembali terjadi gempa susulan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya korban jiwa.
Saat ini, Pemkot Surabaya tengah melakukan asesmen penghitungan ulang kekuatan bangunan rumah sakit (RS) terhadap gempa.
Baca Juga: Siswa MIN 4 Jembrana Mengukir Prestasi dengan Meraih Juara Favorit Pildacil Se Provinsi Bali
Eri Cahyadi menyebut, penghitungan ulang ini dilakukan untuk memastikan keamanan fasilitas pelayanan kesehatan bagi pasien, terutama setelah dua bangunan RS, yaitu RS Universitas Airlangga (Unair) dan RSUD dr. Mohamad Soewandhie yang terdampak gempa.
"Kemarin ada kabar RS Unair mengalami kerusakan. Alhamdulillah, tenda darurat sudah disiapkan dengan cepat," kata Eri Cahyadi, Sabtu (23/3).
Tenda Rumah Sakit Darurat tersebut dipasang langsung oleh Tim BPBD Surabaya di parkiran mobil RS Universitas Airlangga (Unair).
Baca Juga: Pembangunan Kantor Perwakilan DPD RI Jatim, Terobosan di Tengah Moratorium Menteri Keuangan
"Saat ini pasien sudah masuk kembali ke dalam. Meskipun tidak semua lantai dipakai, hanya sampai lantai tiga hari ini," pungkas Eri Cahyadi.
(diy)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di artik.id dengan judul "Eri Cahyadi Lakukan Asesmen Ulang Kekuatan Bangunan Rumah Sakit Terhadap Gempa". lihat harikel asli disini
Editor : Redaksi