SURABAYA | ARTIK.ID - Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa, dalam akun Facebooknya mengungkap hasil survey kementerian kesehatan terhadap 12.121 dokter yang menjalani PPDS di 28 rumah sakit vertikal pada Maret 2024.
Hasil skrining mengungkap, 22,4 persen peserta PPDS mengalami gejala depresi, dan 0.6 persen di antaranya mengalami depresi berat. Bahkan ditemukan dokter yang ingin bunuh diri.
Baca Juga: Banjir dan Lahar Dingin di Sumbar, Update Terbaru Korban Meninggal 43 Orang
Dari 22,4 persen PPDS yang mengalami depresi, 381 orang (14 persen) menjalani pendidikan spesialis anak, 350 pendidikan spesialis penyakit dalam, 248 anestesiologi, 164 neurologi, dan 153 obgyn.
PPDS yang mengalami gejala depresi terbanyak (22,4 persen) berasal dari RSCM Jakarta, 250 dari RS Hasan Sadikin Bandung, 326 dari RS Sardjito Yogyakarta, 284 dari RS Ngoerah Denpasar.
"Kita bersyukur bahwa calon dokter spesialis yang sedang PPDS di RSUD Dr Soetomo maupun RS di Jatim tidak masuk dalam daftar di atas. Ini menandakan bahwa sistem pendidikan yang diterapkan di rumah sakit pendidikan di Jatim sudah on the track dan tidak keluar dari koridor yang ditetapkan," papar Khofifah.
Baca Juga: Siswa MIN 4 Jembrana Mengukir Prestasi dengan Meraih Juara Favorit Pildacil Se Provinsi Bali
Saat ini sistem yang diberlakukan di RSUD Dr Soetomo maupun Dr. Saiful Anwar untuk PPDS sudah sangat baik. Selain itu fasilitas dan dukungan penunjang untuk para calon dokter spesialis yang menempuh PPDS di RSUD Dr Soetomo maupun Dr. Saiful Anwar.
"Kita do'akan semoga para dokter yang sedang menempuh spesialis lancar studinya dan segera bisa memberikan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat yang membutuhkan. Amiin," pungkasnya.
Baca Juga: Pembangunan Kantor Perwakilan DPD RI Jatim, Terobosan di Tengah Moratorium Menteri Keuangan
(red)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di artik.id dengan judul "Depresi Mengintai Dokter Spesialis, Khofifah Ungkap Hasil Survei Kemenkes". lihat harikel asli disini
Editor : Redaksi
