SURABAYA | ARTIK.ID - Apa sih kata serapan itu? Kata serapan adalah kata yang kita pinjam dari bahasa lain, bisa dari bahasa daerah atau bahasa asing, yang kita sesuaikan dengan cara kita berbicara dan menulis. Contohnya, kata "kopi" berasal dari bahasa Arab "qahwah", kata "meja" berasal dari bahasa Portugis "mesa", dan kata "komputer" berasal dari bahasa Inggris "computer".
Kata serapan ini bisa memperkaya kosakata kita, karena kita bisa mengenal hal-hal baru dari budaya lain. Misalnya, kita bisa tahu tentang makanan, pakaian, seni, atau teknologi yang berbeda dari yang kita biasa lihat.
Baca Juga: Banjir dan Lahar Dingin di Sumbar, Update Terbaru Korban Meninggal 43 Orang
Tapi, kita juga harus hati-hati dalam menggunakan kata serapan, karena ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Pertama, kita harus tahu makna dan penggunaan kata serapan dengan benar. Jangan sampai kita salah mengartikan atau salah menempatkan kata serapan dalam kalimat. Misalnya, kata "biskuit" berasal dari bahasa Prancis "biscuit", yang artinya roti kering.
Tapi, di Indonesia, kata "biskuit" bisa juga berarti kue kering yang manis. Jadi, kalau kita mau memesan roti kering di Prancis, jangan bilang "biskuit", tapi bilang "pain grillé".
Baca Juga: Siswa MIN 4 Jembrana Mengukir Prestasi dengan Meraih Juara Favorit Pildacil Se Provinsi Bali
Kedua, kita harus menghormati asal-usul dan budaya kata serapan. Jangan merendahkan atau mengejek kata serapan yang berasal dari bahasa daerah atau bahasa asing. Misalnya, kata "gamelan" berasal dari bahasa Jawa, yang merupakan salah satu alat musik tradisional Indonesia. Jangan bilang "gamelan itu suaranya ribut" atau "gamelan itu kuno". Kita harus menghargai gamelan sebagai warisan budaya yang memiliki nilai seni dan sejarah.
Ketiga, kita harus tetap menjaga keaslian dan kekhasan bahasa Indonesia. Jangan terlalu banyak menggunakan kata serapan yang tidak diperlukan atau tidak sesuai dengan konteks. Misalnya, kalau kita mau menulis surat resmi, jangan pakai kata serapan yang terlalu santai atau informal.
Pakai kata-kata yang baku dan sopan. Kalau kita mau berbicara dengan teman-teman dekat, jangan pakai kata serapan yang terlalu formal atau asing. Pakai kata-kata yang akrab dan mudah dimengerti.
Baca Juga: Pembangunan Kantor Perwakilan DPD RI Jatim, Terobosan di Tengah Moratorium Menteri Keuangan
(red)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di artik.id dengan judul "Tahukah Kamu, Kenapa Kita Mesti Memakai Kata Serapan?". lihat harikel asli disini
Editor : Redaksi