Desa Lebeng Barat di Sumenep, Diduga Korupsi Penyelewengan Proyek PATM

awsnews.id
Gambar Ilustrasi pejabat gemar makan anggaran Proyek/ APBD

SUMENEP l rakyatjelata.com-Dugaan adanya Korupsi dalam Proyek Pompa Air Tanpa Motor (PATM) terletak di Desa Lebeng Barat, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep, Madura, Jawa Timur, saat ini ditangani Polda Jatim, Kamis (5/10/2023).

Proyek yang menelan dana Rp 4,8 miliar, bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumenep tahun 2019 masih menyisakan beberapa persoalan. Proyek tersebut selesai tahun 2019, tetapi pada tahun 2020 mengalami jebol.

Baca juga: Asrilia Kurniati Maju Pilwali Surabaya Lewat Jalur Independen, Begini Program Ekonominya

Meski pada tahu 2021 perbaiki, akan tetapi sampai pertengahan tahun 2022 tidak kunjung bisa difungsikan, dan saat ini proyek tersebut sudah rusak lagi. Rekanan yang mengerjakan proyek tersebut adalah CV Sady Family. Kontraktor itu beralamat di Jalan Masalembu Nomor 8 Pamolokan, Sumenep.

Dalam proses tender, CV tersebut berhasil menyingkirkan 16 peserta lain. Peserta tender ini justru menang kendati menawar dengan nilai tertinggi, yakni Rp4.959.999.999,98 dari pagu Rp. 4.960.000.000,00.

Bahkan, mantan Chainur Rasyid turut diperiksa, karena saat PATM dibangun, dia menjabat sebagai kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sumber Daya Air (SDA) Sumenep, juga diperiksa oleh tim Penyidik Polda Jatim.

Anggota DPRD Sumenep M. Ramzi menyayangkan kondisi itu. Politisi daerah pemilihan (dapil) Sumenep III itu menilai, mestinya pekerjaan dengan nilai miliaran rupiah tersebut, dimatangkan dengan perencanaan yang benar, sehingga proyek itu bisa dinikmati jangka panjang.

Baca juga: Spucak Batu Sejuta Pohon Untuk Catcment Area Kota Batu

“Terbilang seumur jagung sudah rusak. Lalu apa manfaatnya kepada masyarakat,” katanya, Kamis (5/10)

Bahkan, akibat bermasalah, Dinas PUTR Sumenep tidak bisa melakukan perawatan pada bangunan itu.

Sementara, Chainur Rasyid yang kini Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan (Diskop UKM dan PP) Sumenep, mengakui telah dipanggil beberapa waktu lalu.

Baca juga: FPN Bersama Wali Kota Batu, Audensi Bahas Program SPUNCAK BATU

“Ya dipanggil, kasihan juga itu teman-teman,” jawabnya singkat.

Selebihnya, Inung tidak dapat memberikan keterangan lagi terkait dengan kasus itu, terutama dengan tidak berfungsinya proyek bernilai miliaran itu.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di rakyatjelata.com dengan judul "Desa Lebeng Barat di Sumenep, Diduga Korupsi Penyelewengan Proyek PATM". lihat harikel asli disini

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru