GAZA l rakyatjelata.com-Israel dan Hamas terlibat perang besar setelah kelompok perlawanan Palestina di Gaza itu meluncurkan serangan mendadak pada Sabtu (7/10/2023) yang melibatkan operasi udara, laut dan darat ke negara Yahudi.
Sayap militer Hamas, Brigade Izz ad-Din al-Qassam, menamai serangannya sebagai Operasi Badai al-Aqsa.
Baca juga: Asrilia Kurniati Maju Pilwali Surabaya Lewat Jalur Independen, Begini Program Ekonominya
Pihaknya mengatakan telah menembakkan 5.000 roket. Hamas melancarkan Operasi Badai al-Aqsa terhadap Israel dalam eskalasi paling serius sejak Israel dan Hamas berperang 11 hari pada tahun 2021.
Karena itu juru bicara Hamas Khaled Qadomi mengungkapkan kepada Al Jazeera bahwa Operasi Badai al-Aqsa adalah respons terhadap semua kekejaman yang dihadapi warga Palestina selama beberapa dekade.
“Beberapa lampau silam kami ingin masyarakat internasional menghentikan kekejaman di Gaza, terhadap rakyat Palestina, tempat suci kami seperti Al-Aqsa. Semua hal inilah yang menjadi alasan di balik dimulainya pertempuran ini,” katanya.
“Ini adalah hari pertempuran terbesar untuk mengakhiri pendudukan terakhir di bumi,” imbuh komandan al-Qassam, Mohammed Deif, seraya menambahkan bahwa 5.000 roket telah diluncurkan.
“Setiap orang yang mempunyai senjata harus mengeluarkannya. Waktunya telah tiba,” kata Deif.
Hamas menyerukan pejuang perlawanan di Tepi Barat serta negara-negara Arab dan Islam untuk bergabung dalam pertempuran tersebut.
Militer Israel pun mengumumkan telah meluncurkan Operasi Pedang Besi terhadap kelompok Hamas di Jalur Gaza, Palestina.
Lusinan jet tempur melakukan serangan terhadap target-target Hamas di Jalur Gaza.
Pejabat Palestina mengatakan serangan Israel di Gaza telah menewaskan 198 orang dan melukai hampir 1.000 orang lainnya.
Baca juga: Spucak Batu Sejuta Pohon Untuk Catcment Area Kota Batu
Sementara Israel mengonfirmasi bahwa para milisi kelompok tersebut telah memasuki wilayahnya.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan kelompok Hamas menyerang dari darat, laut, dan udara.
-Roket putaran pertama ditembakkan pada pukul 06.30 waktu setempat.
Roket ditembakkan hingga ke utara hingga Tel Aviv. Hamas juga mengirimkan milisinya ke Israel selatan.
Layanan Darurat Israel, Magen David Adom, mengumumkan 100 orang tewas dan lebih dari 900 orang lainnya terluka akibat serangan Hamas.
Baca juga: FPN Bersama Wali Kota Batu, Audensi Bahas Program SPUNCAK BATU
Media Israel melaporkan bahwa orang-orang bersenjata melepaskan tembakan terhadap orang-orang yang lewat di kota Sderot, dan rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan bentrokan di jalan-jalan kota serta orang-orang bersenjata di dalam jip berkeliaran di pedesaan. Sebuah laporan menyatakan bahwa milisi Hamas telah menguasai beberapa pusat pemukiman sipil Israel, di mana penduduknya meminta bantuan dari pemerintah mereka.
Serangan pagi ini terjadi pada Simchat Torah, hari libur yang jatuh menjelang akhir festival Yahudi selama seminggu yang dikenal sebagai Sukkot, atau Hari Raya Pondok Daun.
Selain itu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya berada dalam perang yang “akan dimenangkannya”.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan Israel “akan memenangkan perang ini.” "Hamas telah membuat kesalahan besar pagi ini dan melancarkan perang melawan Negara Israel," katanya.
Artikel ini telah tayang sebelumnya di rakyatjelata.com dengan judul "Perang Hamas vs Israel !! Operasi Badai al-Aqsa vs Operasi Pedang Besi". lihat harikel asli disini
Editor : Redaksi