Parlementaria Surabaya - Anggota DPRD Jawa Timur, Samwil berharap agar pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan bantuan kepada petani di kabupaten Gresik dan Lamongan kesulitan menanam padi akibat kekeringan dan musim hujan yang terlambat datang.
Menurut dia, akibat musim kemarau berkepanjangan, tanah di kedua wilayah itu menjadi liat dan sulit ditanami.
Baca juga: Massa Aksi Sesalkan Pemkot Surabaya Tutup Mata Aspirasi Warga Citraland Tolak Pembangunan Logos
“Para petani sibuk mencari strategi apa pasca kekeringan karena tanah gak bisa langsung ditanami,” katanya ketika dikonfirmasi, Rabu (8/11/2023).
Anggota Fraksi Demokrat DPRD Jatim itu meminta agar Pemprov memperbanyak bantuan sumur bor. Sehingga, petani tidak mengandalkan musim penghujan, dan tetap bisa menanam tepat waktu mengandalkan air tanah.
"Harus ada solusi, misalkan dengan bantuan sumur bor,” tambahnya.
Samwil menyesalkan, para petani tidak mendapatkan informasi yang utuh tentang adanya El Nino. Sehingga, mereka kesulitan melakukan persiapan tanam, karena musim kemarau datang lebih lama dari yang diperkirakan.
Baca juga: Partai Politik Apresiasi Kinerja Eri-Armuji di Surabaya, PDIP?
Anggota DPRD Jatim dari Dapl Gresik-Lamongan itu berharap agar para penyuluh pertanian lebih aktif membantu petani. Selain itu, penyediaan pupuk subisidi juga harus ditambah, agar pola tanam petani tidak terganggu.
“Kesulitan memberikan pemahaman ke petani karena penyuluh pertanian kerjanya saja tidak jelas dan mestinya penyuluh ditambah lagi yang kompeten di bidangnya,” jelasnya.
Sementara itu, menurut Kepala Pusat Pengkajian dan Penerapan Agroekologi, Serikat Petani Indonesia atau SPI, Mohammad Qomarunnajmi, mengatakan petani mulai kesulitan menanam padi sejak Juli.
Baca juga: Adi Sutarwijono Pimpin Halal Bi Halal DPRD Surabaya Pasca Idul Fitri
Hal itu terutama pada sawah tadah hujan. Mereka masih menunda masa tanam akibat kekeringan. Namun demikian, sawah yang menggunakan irigasi teknis masih bisa melakukan penanaman. Namun, sebagian dari mereka mengalihkan lahannya dari padi menjadi palawija yang relatif membutuhkan air lebih sedikit. Sementara itu, petani yang sedang dalam masa panen dilaporkan mengalami penurunan produksi hingga 5%. (P/@dk)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di parlementaria.id dengan judul "DPRD Jatim Harap Pemprov Beri Bantuan Sumur Bor Atasi Kekeringan di Gresik dan Lamongan". lihat harikel asli disini
Editor : Redaksi