Parlementaria, Surabaya - Kota Surabaya sebagai pusat pemerintahan dan pusat perdagangan sejak jaman penjajahan membuat berbagai suku dan kebudayaan tumbuh beriringan di dalamnya. Hingga kini Surabaya masih menjaga keanekaragaman budaya yang hidup dalam masyarakat, salah satunya budaya “Sedekah Bumi”. Sedekah Bumi masih dilakukan wilayah Surabaya Barat dan sebagian wilayah Surabaya Utara.
Di Kelurahan Manukan Wetan, Kecamatan Tandes akhir - akhir ini banyak dilakukan Sedekah Bumi di setiap kampung. Heri Achmad Wiyono selaku Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Tandes mengatakan bahwa budaya ini masih dilestarikan oleh warga tandes sebagai wujud syukur masyarakat.
Baca juga: Massa Aksi Sesalkan Pemkot Surabaya Tutup Mata Aspirasi Warga Citraland Tolak Pembangunan Logos
“ Sedekah Bumi sebagai wujud rasa syukur masyarakat kepada Tuhan YME. Jadi, rezeki yang mereka peroleh disisihkan sedikit untuk menggelar serangkaian kegiatan yang itu bisa dinikmati bersama sama seluruh masyarakat kampung. “ Kata Heri.
Di Kampung Manukan Wetan, Heri tampak mendampingi Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi yang sedang menghadiri perayaan Sedekah Bumi. Heri menyebutkan bahwa Pemerintah Kota Surabaya saat ini mendukung pagelaran atau perayaan budaya di kampung - kampung yang ada di Kota Surabaya.
“ Saat ini Pemerintah Kota Surabaya mendukung adanya perayaan budaya seperti Sedekah Bumi ini, baik secara moril dengan kehadiran Pak Wali Kota atau Pak Wakil Wali Kota maupun secara materil berupa bantuan dana untuk seni pertunjukannya. “ Jelasnya.
Baca juga: Partai Politik Apresiasi Kinerja Eri-Armuji di Surabaya, PDIP?
Diketahui, masyarakat Kota Surabaya bisa mengajukan bantuan anggaran untuk kegiatan kebudayaan atau kesenian melalui Dinas Kebudayan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya.
Dengan adanya bantuan tersebut Heri menilai surabaya sudah cocok disebut Kota yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Baca juga: Adi Sutarwijono Pimpin Halal Bi Halal DPRD Surabaya Pasca Idul Fitri
“ Kota Surabaya ini adalah Kota Metropolitan, tetapi masih menjaga dan menghidupi kebudayaan yang ada di dalamnya. Tak hanya mengedepankan peningkatan ekonomi di tengah digitalisasi yang maju. Jadi sudah layak disebut Kota yang berkepribadian dalam kebudayaan. “ Pungkasnya. (par03)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di parlementaria.id dengan judul "Pertahankan Sedekah Bumi, ketua PDIP Tandes sebut Surabaya kota Berkepribadian dalam Kebudayaan". lihat harikel asli disini
Editor : Redaksi