Industri Rokok Kretek Banyak Menyerap Tenaga Kerja, Windarko: Bahaya Jika Gulung Tikar

author awsnews.id

- Pewarta

Senin, 04 Des 2023 22:10 WIB

Industri Rokok Kretek Banyak Menyerap Tenaga Kerja, Windarko: Bahaya Jika Gulung Tikar

i

Industri Rokok Kretek Banyak Menyerap Tenaga Kerja, Windarko: Bahaya Jika Gulung Tikar

Bojonegoro - SKT (sigaret kretek tangan) sangat bermanfaat untuk meningkatkan kwalitas hidup ekonomi masyarakat, khususnya warga Bojonegoro.

Karena dalam pabrik tembakau banyak menciptakan lapangan pekerjaan (padat karya) khususnya bagi para wanita yang bekerja sebagai printing rokok, entah itu dari pendidikan yang rendah maupun tinggi semua bisa bergabung.

Baca Juga: Asrilia Kurniati Maju Pilwali Surabaya Lewat Jalur Independen, Begini Program Ekonominya

Direktur Utama Koperasi karep Yadi Purnomo melalui sekretaris nya Widarko menjelaskan, industri sigaret kretek tangan (SKT) harus terus dijaga dan dipertahankan karena menyerap banyak tenaga kerja formal.

Perlindungan bagi industri SKT dan tenaga kerja yang diserap merupakan bagian dari komitmen (pihak redriying sendiri) mengingat Bojonegoro merupakan salah satu rumah bagi industri tersebut.

"(Industri) sigaret kretek tangan (skt) di kabupaten Bojonegoro memang perlu dipertahankan karena menyerap banyak tenaga kerja, terutama para perempuan yang bekerja sebagai pelinting rokok. Itu menghidupi banyak orang di situ,” katanya pada media ini, Senin (4/012/2023).

Widarko mengatakan dengan kontribusinya yang tinggi terhadap serapan tenaga kerja, pihaknya berkomitmen untuk selalu mendukung keberlangsungan industri SKT. Dan berkeinginan kuat untuk menurunkan angka pengangguran di wilayah Bojonegoro.

“Industri SKT itu dipertahankan karena ada pemberdayaan masyarakat sebagai tenaga kerja. Itu prinsipnya sebenarnya, orang harus semangat bekerja agar bisa mengakat derajatnya sendiri, dan tidak akan terlilit hutang,” ujarnya.

Pemberdayaan tersebut ditujukan bagi para karyawan pelinting rokok. Widarko menyebut ada 13000 ribu tenaga kerja SKT di Bojonegoro. Tidak hanya memberdayakan pekerjanya, kehadiran industri SKT juga turut memberikan efek ganda bagi perekonomian lokal di sekitar area pabrik. Misalnya warung makanan dan minuman, toko kelontong, angkutan umum, dan sebagainya, tambahnya.

“Efek dominonya kan di situ ada pabrik, jadi pekerja itu kan kalau istirahat, pasti membutuhkan makan, minum dan lain sebagainya,” katanya.

Baca Juga: Spucak Batu Sejuta Pohon Untuk Catcment Area Kota Batu

Itulah sebabnya Widarko memastikan bahwa dari sisi kebijakan, pemerintah daerah akan mengupayakan untuk menjaga sektor padat karya ini dan kesejahteraan para tenaga kerja di dalamnya. ”Dana bagi hasil cukai hasil tembakaunya juga kita kembalikan kepada para pekerja pabrik rokok di kabupaten Bojonegoro, termasuk juga buruh tani tembakau untuk meningkatkan kesejahteraan mereka,” imbuhnya.

Dia juga menyebut peran industri SKT dalam mengatasi pengangguran kian memantapkan sikap Direktur koperasi kareb untuk melindungi sektor tersebut.

”Sektor padat karya itu ribuan (pekerjanya), kalau kita tutup akan ada banyak pengangguran nanti di Bojonegoro. Apalagi di industri SKT kan prioritas utama pekerjanya adalah penduduk Bojonegoro. Makanya saya sebenarnya sangat setuju dengan SKT,” jelasnya.

Untuk itu, widarko mengatakan bahwa pihaknya akan mendorong agar industri SKT tetap berproduksi secara kontinu dengan adanya dukungan kebijakan dari pemerintah pusat dan daerah.

Baca Juga: FPN Bersama Wali Kota Batu, Audensi Bahas Program SPUNCAK BATU

”Kontinuitasnya dijaga agar bisa memberdayakan masyarakat setiap hari. Agar tidak ada masyarakat yang di-PHK. Kalau ada usaha-usaha yang melibatkan masyarakat tenaga kerja banyak, harus kita dukung,” pungkasnya.

Widarko juga menjelaskan, untuk direktur koperasi kareb ini sangat istimewa, kenapa? Karena disaat gencar-gencarnya covid 19 banyak sekali perusahaan yang gulung tikar, dan bahkan banyak sekali orang yang di PHK. Tetapi tidak untuk koperasi kareb ini, di masa sulit seperti pandemi kemarin kita koperasi kareb membuka padat karya dan di 2 tahun masa covid tersebut kami menerima sekitar 2000 karyawan.

"Kenapa? Karena omset dan kebutuhan rokok meningkat bahkan kami untuk 1 hari bisa menghasilkan ribuan rokok. Dan disaat karyawan kami terinfeksi covid, kami meminta untuk di isolasi dan mendapatkan gaji utuh plus makan untuk keluarganya. Maka dari itu harapan saya agar pemerintah kabupaten Bojonegoro dan dinas-dinas terkait untuk slalu dukung dan sprot kami.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di rakyatjelata.com dengan judul "Industri Rokok Kretek Banyak Menyerap Tenaga Kerja, Windarko: Bahaya Jika Gulung Tikar". lihat harikel asli disini

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU