Bojonegoro - Tak bisa dipungkiri industri rokok cukup memberikan dampak bagi perekonomian. Bukan hanya keuntungan pemerintah dari pendapatan cukai, melainkan juga masyarakat yang bergantung hidup di industri rokok.
Mariati misalnya, karyawan salah satu pabrik rokok di Koprasi kareb, Kabupaten Bojonegoro ini mengaku dari pendapatan bekerja di industri rokok bisa menghidupi keluarga selama hampir 16 tahun.
Baca Juga: Asrilia Kurniati Maju Pilwali Surabaya Lewat Jalur Independen, Begini Program Ekonominya
"Saya kerja sudah mulai 2007, sekitar 16 tahun. Merintis dari bawah dengan bekerja sebagai buruh di unit mesin linting," terang mariati berbincang dengan Rakyatjelata.com. Rabu (13/12/2023)
Pabrik rokok tempat Mariati bekerja beralamat di jalan Basuki Rahmat, Sukorejo, Kecamatan Bojonegoro. Pabrik itu sudah berdiri sejak tahun 1976 hinga sekarang.
Mariati punya alasan untuk tetap bekerja hingga selama belasan tahun itu. Pertama jarak rumah dengan lokasi kerja hanya ditempuh kurang lebih dari 15 menit. Di luar itu, pendapatan yang diperoleh cukup untuk menghidupi keluarga.
Satu anaknya kini duduk di bangku kelas 1 SMP. Bahkan, Mariati sudah beberapa tahun ini menguliahkan anaknya dari gaji yang diperoleh. Dan sudah membuahkan hasil, kini anaknya telah menjadi seorang polisi.
Tentunya senang kerja di sini, jaraknya dekat, tidak sampai 15 menit. Gajinya juga cukup untuk menghidupi keluarga," kata ibu 2 anak ini.
Baca Juga: Spucak Batu Sejuta Pohon Untuk Catcment Area Kota Batu
Menurut Mariati, pendapatannya setiap tahun mengalami kenaikan menyesuaikan dengan Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK). Selain itu, dia juga dapatkan premi dan bonus jika lembur, serta jaminan kesehatan.
"Untuk pendapatan mengikuti UMK, terkadang juga melebihi UMK sendiri. Ahamdulillah, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari cukup. Lambat laun masa kerja disini ada tambahan yang lebih, dan lain-lain," tuturnya.
Dilokasi yang berbeda Widarko selaku sekertaris Koprasi kareb menjelaskan, ya awal berdirinya koprasi kareb ini di tahun 1976 dan waktu itu hanya 76 karyawan saja. Dan di saat itu memang koprasi kareb sudah maju walaupun belum berkembang secara rasional dalam bidang skt, dan lainnya.
Baca Juga: FPN Bersama Wali Kota Batu, Audensi Bahas Program SPUNCAK BATU
"Tetapi lambat laut dari bulan ke bulan dari tahun ke tahun semakin maju dan bertambah usaha menjadi SKT, koprasi dan lainnya sehingga memiliki 6000 karyawan sekarang. Itupun tidak luput dari perjuangan semua para tertua pendiri pabrik ini yang sudah meninggal, saya cukup berterimakasih sekali karena usaha mereka juga memberikan manfaat bagi kami semua.
Lebih jelas ungkap Widarko, kami koprasi kareb tidak hanya memberikan janji ke berhasilan dan kemakmuran para anggota, tetapi kami memberikan bukti nyata yang bisa dirasakan para anggota dan karyawan lainnya. (Arh)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di rakyatjelata.com dengan judul "Hidup Terjamin, Seorang Buruh Kerja Rokok Menjadi Sukses". lihat harikel asli disini
Editor : Redaksi